“Jika ISIS tidak sekutu Erdogan, bisakah tentara Turki dan pejuang Tentara Pembebasan Suriah merebut kota dalam hitungan jam? Masyarakat internasional perlu untuk mengetahui kebenaran. Selama Erdogan tetap ada, ISIS tidak akan pergi ke mana pun,“JARABLUS -- Dibantu Amerika Serikat dan koalisi negara Barat dan Arab Teluk, Turki semakin meningkatkan kehadiran militernya di wilayah Suriah, meskipun mendapatkan penolakan dari Damaskus. Kehadiran militer Turki itu untuk memerangi warga muslim Kurdi yang dianggap menjadi ancaman kedaulatan wilayah Turki.
Namun, mudahnya Turki merebut dan mengalahkan para pejuang Kurdi menimbulkan kecurigaan adanya kerjasama antara militer Turki dengan kelompok teror ISIS
Seperti dikatakan Abd Salam Muhammad Ali, perwakilan dari Uni Demokratik Partai (PYD) di Rusia, mengatakan kepada Vzglyad bahwa tentara Turki menguasai Jarablus hampir tanpa perlawanan dan hanya dalam hitungan jam.
Hal ini menjadikan Kurdi Suriah curiga bahwa ada sesuatu di balik serbuan militer Ankara ke dalam negara tetangga itu, pasalnya, sejak 2013, Turki tidak pernah mampu menguasai wilayah tersebut.
“Dilihat dari seberapa cepat pembebasan ini berlangsung, saya memiliki alasan untuk percaya bahwa ini sesuatu. Para militan (ISIS) mungkin mencukur jenggot mereka dan bergegas untuk bergabung dengan pemberontak ‘moderat’, dan kemudian membantu militer Turki” katanya.
Wilayah Jarablus, Suriah, yang selama ini merupakan wilayah dengan populasi Kurdi terbesar di Suriah, kini berhasil ditaklukkan militer Turki dengan bantuan kelompok teror ISIS |
Fakta terjadi di lapangan Turki berhasil menguasai Jarablus yang dikosongkan oleh ISIS sebelum tiba disana, sejak itu Angkatan Darat Turki justru terlibat perang dengan pasukan YPG yang mengusir ISIS. Bahkan, Turki selama invasi enam hari ke Suriah, sama sekali tidak terlibat bentrok dengan kelompok ISIS.
“Para pemimpin militer dari Kurdistan Suriah yang paling mungkin bekerja untuk melawan invasi Turki. Satu-satunya hal yang bisa saya katakan adalah bahwa kita tegas terhadap campur tangan Ankara dalam urusan Suriah,” katanya.
Pendapat senada juga disampaikan Rodi Osman, kepala kantor perwakilan Kurdistan Suriah di Moskow, juga merasa aneh dengan kecepatan dan mudahnya operasi merebut kembali Jarablus.
“Jika ISIS tidak sekutu Erdogan, bisakah tentara Turki dan pejuang Tentara Pembebasan Suriah merebut kota dalam hitungan jam? Amerika Serikat dan lain-lain harus melihat pikiran rahasia Erdogan. Kami akan terus mengejar ISIS dan akan melawan sampai akhir. Masyarakat internasional perlu untuk mengetahui kebenaran. Selama Erdogan tetap ada, ISIS tidak akan pergi ke mana pun,“ katanya.
Para pejuang muslim Kurdi, tetap berusaha bertahan walau mendapat serangan 'keroyokan' dari Turki dan kelompok koalisinya. (Foto: Istimewa) |
Turki Kerahkan Militer Besar-besaran
Turki melancarkan serangan yang diberi sandi Operasi Efrat Shield, Rabu 24 Agustus 2016 pagi untuk membersihkan daerah perbatasan sekitar Jarablus dan mencegah Kurdi Suriah maju lebih lanjut ke barat. Ankara menyatakan bahwa kelompok ini menimbulkan ancaman keamanan bagi Turki.
Pada Minggu 29 tentara Turki menduduki wilayah kekuasaan pasukan Kurdi. Dalam pergerakan hari kelima ini kelompok pengawas mengatakan setidaknya 35 warga tewas.
Sejumlah pesawat tempur Turki terbang di Suriah utara pada fajar dan serangan artilerinya mengenai sejumlah kedudukan petempur YPG Kurdi. Sebelumnya Lembaga Pengawas Hak Asasi Manusia Suriah melaporkan pertempuran hebat pada malam hari terjadi di sekitar dua desa di sana.
Demonstrasi masyarakat dunia menolak pembantaian etnis muslim Kurdi oleh militer Turki dan negara koalisinya. (Foto: Istimewa) |
Turki, juga mengerahkan sejumlah tank di Suriah untuk mendukung sekutu pemberontak Suriah. Pasukan dukungan Turki pertama kali merebut kendali atas kota Jarablus dari kelompok IS sebelum bergerak ke selatan ke sejumlah wilayah, yang diduduki petempur Kurdi. Mereka juga bergerak ke arah barat menuju sejumlah tempat, yang diduduki ISIS.
Pemerintahan Ankara ingin menghentikan pasukan Kurdi agar tidak dapat menduduki wilayah Suriah yang terletak di garis depan Turki, yang mereka takutkan akan memperkuat kelompok milisi Kurdi PKK yang telah memberontak di Turki selama tiga dasawarsa.
Pengambilalihan Jarablus akan mencegah Kurdi menyatukan wilayah yang mereka kuasai. Kurdi Suriah mengontrol daerah di utara Hasakah dan provinsi Raqqa. Di Aleppo, mereka mengontrol wilayah kecil di barat laut dan timur laut. (*)
Sumber: Sputnik/AFP/Reuters