Adolf Hitler dan sejumlah petinggi militer Nazi saat menyaksikan parade militer pasukan Nazi di Berlin. (photo: The Inquisitr) |
Setelah kekalahan Nazi dan tewasnya Hitler, negara-negara sekutu dan Rusia berebut untuk mendapatkan hasil penemuan Nazi terutama dalam pengembangan senjata dan bom atom. Musuh-musuh Nazi saat itu meyakini jika Hitler telah mampu menciptakan bom atom dan bahkan menyimpan bom atom disebuah tempat rahasia.
Selama perang, sekutu musuh menyadari ambisi nuklir rezim Hitler dan berhasil menghentikannya pada tahun 1942 ketika sembilan penyabot menghancurkan sebuah “heavy water plant” di Norwegia yang dikendalikan Nazi.
Menurut laporan Der Spiegel, Nazi terindikasi sudah berhasil mengembangkan senjata nuklir di masa lalu. Pada tahun 2005, sejarawan Rainer Karlsch mengklaim bahwa Nazi berhasil melakukan pengujian hingga tiga bom pada tahun 1944 saat sekutu-sekutunya berkumpul di Berlin.
Rezim Nazi Jerman diyakini hampir berhasil membuat bom atom sebelum dihancurkan di hadapan sekutu-sekutunya sendiri, menjelang kedatangan pasukan musuh.
Meski pada akhir kekuasaanya Hitler tak pernah menggunakan bom atom, tetapi dalam sejumlah penemuan, terbukti bahwa Nazi sebenarnya telah mampu dan memiliki bom nuklir. Berikut catatan penemuan tersebut.
1. Nazi Pernah Melakukan Uji Coba Bom Nuklir
Sebuah film dokumenter Jerman mengungkapkan bahwa Nazi pernah sangat dekat dengan upaya mengembangkan senjata pemusnah massal. Seperti diberitakan oleh Express, 31 Juli 2015.
Film The Search for Hitler Atom Bomb itu menggambarkan bagaimana Nazi melakukan penelitian canggih, dan bahkan mengorbankan tawanan perang Uni Soviet untuk menguji efisiensi bom itu. Film yang ditayangkan di saluran ZDF itu mengutip laporan interogasi para ilmuwan Nazi, saksi mata, dan catatan yang ditinggalkan para peneliti.
Para ilmuwan Nazi sedang melakukan ujicoba rudal balistik pertama, yang rencananya akan disematkan bom nuklir untuk menghadapi Sekutu dan Uni Soviet. (photo: Daily Star) |
Salah satu proyek utama Kammler adalah Lembah Jonas di Thuringia, Jerman timur, yang diduga sebagai lokasi program nuklir Nazi. Satu percobaan penggunaan senjata pembunuh massal itu dilaporkan dilakukan pada awal Maret 1945.
ZDF mengutip dokumen Soviet yang berasal dari agen intelijen militer Rusia yang berbicara tentang dua tes nuklir di Thuringia. Mereka mengatakan, "Jerman tengah berupaya keras membuat dan menguji senjata rahasia baru, yang memiliki daya rusak yang besar. Bom itu memiliki diameter 1,5 meter."
2. Ditemukan Materi Radioaktif
Bernd Thalmann, 64, seorang pemburu peninggalan Nazi, menemukan sejumlah logam-logam aneh di pingggiran kota Berlin. Thalmann, menemukan bukti itu dengan menggunakan detektor logamnya. Dia menemukan tumpukan logam yang agak aneh dan tidak magnetik.
Dia awalnya tidak curiga dengan tumpukan logam tersebut dan membawanya pulang. Tapi, setelah pemeriksaan singkat, dia menjadi khawatir dan melapor ke pihak berwenang Jerman.
Menurut hasil pemeriksaan yang dikutip dari Berlin Kurier, semalam (23/9/2017), benda-benda logam yang ditemukan itu sebenarnya adalah bagian dari materi radioaktif untuk bom atom Nazi.
Wilayah yang disurvei Thalmann adalah Oranienburg, sebuah lokasi fasilitas uji coba nuklir rahasia Nazi. Lokasi itu dimusnahkan dengan lebih dari 10.000 bom.
Para ilmuwan Nazi sedang membangun situs uji coba senjata nuklir rezim di Haigerloch, Jerman. (photo/Wikipedia) |
3. Ditemukan Bom Atom Tua
Peter Lohr, seorang peneliti, berhasil menemukan lima logam besar dengan menggunakan sebuah radar canggih. Benda tersebut ditemukan Lohr dekat dari rumahnya di Thuringia, Jerman Timur.
Menurutnya, dua dari bom tersebut terdeteksi sebagai bom atom dan penemuan ini akan menjadi bencana besar jika senjata (bom) tersebut tidak segera diamankan. Demikian sebagaimana dilansir dari Express, Rabu (25/5/2016).
Terkait penemuan ini, terdapat spekulasi bahwa tempat itu merupakan pusat program penelitian rahasia atom bangsa Nazi pada masa lalu. Sejumlah orang menduga bahwa tempat tersebut merupakan markas besar yang digunakan para staf Hitler untuk bersembunyi.
Lohr mengatakan bahwa bom atom itu telah berada di gua tersebut lebih dari 71 tahun. Di beberapa tempat, bom tersebut akan segera membusuk dan kemudian meledak. Jika hal ini benar-benar terjadi, maka akan menjadi bencana besar sebagaimana ledakan bom Chernobyl.
Pemerintah Jerman memperingatkan agar Lohr menghentikan penelitiannya. Tapi, kakek berusia 70 tahun itu khawatir jika senjata di dalam gua tersebut mengandung uranium atau plutonium sehingga dapat mencemari air minum.(*)
*Dari Berbagai Sumber