”Tidak, saya sudah lama tidak melakukan iitu. Meski dulu saya suka melakukannya. Itulah tugas saya selama bertahun-tahun,”MOSKOW -- Kegiatan aktivitas mata-mata untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan musuh secara diam-diam sudah ada se-tua umur peradaban umat manusia. Seiring perkembangan zaman, berbagai cara dan teknologi mata-mata pun semakin berkembang, untuk memudahkan dalam melakukan operasi.
Sejumlah negara dicatat oleh sejarah, memiliki kekuatan intelijen yang kuat dalam bidang mata-mata hingga kini dan salah satunya adalah Rusia yang mewarisi kebesaran imperium Uni Soviet.
Dunia mata-mata atau spionase juga menjadikan seks sebagai cara untuk mempengaruhi musuh, dan ini terbukti sangat efektif. Bahkan, Blok Timur yang dikomandani Uni Soviet pun benar-benar bekerja keras mendidik para wanita cantik untuk dijadikan agen dan mata-mata. Lembaga KGB yang berwenang untuk pekerjaan ini. Sebuah lembaga superpower yang mengurusi keamanan dan intelijen.
David Lewis, seorang penulis buku Sexpionage, mengatakan, dia pernah mewawancarai Vera, salah satu agen KGB yang menyeberang ke Blok Barat. Vera menuturkan semua mata-mata cantik KGB diberi sandi 'Burung layang-layang'. Ribuan diplomat NATO terjerat para burung layang-layang cantik ini. Mereka pun berhasil mencuri informasi penting dari teman tidur mereka.
Banyak duta besar, diplomat, pejabat militer, atase pertahanan yang kaget setengah mati mendapati foto-foto mereka sedang berhubungan intim tiba-tiba dikirim ke kantor. Mereka baru sadar, wanita cantik yang mereka tiduri adalah mata-mata.
KGB merekrut mereka dari sekolah-sekolah dan kampus-kampus dari seluruh Rusia. Sengaja dipilih wanita-wanita paling cantik dengan kecerdasan di atas rata-rata. Mereka dijanjikan mendapat gaji dan berbagai fasilitas lain yang terbilang mewah.
Anna Chapman, seorang wanita seksi dan cantik ini menjadi salah satu agen mata-mata Rusia yang dianggap paling berhasil oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin. (Foto: Instagram/@anya.chapman) |
Mereka dipaksa untuk menjadikan tubuh mereka sebagai senjata. Hubungan intim tak ubahnya seperti aktivitas sehari-hari. Tanpa perasaan atau napsu lagi. Mereka cuma berpikir untuk melakukan tugas.
"Kepada kami dikatakan bahwa kami harus ingat, kami adalah prajurit yang bertempur di garis depan pertarungan ideologi yang pahit. Menjelang selesainya latihan, kami telah menjadi keras, sebagaimana telah ditentukan oleh atasan," beber Vera, menceritakan pengalamannya di kamp itu.
Karena seringnya Rusia menggunakan cara ini, sampai-sampai Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO yang menjadi rival Moskow, menyatakan, senjata paling mematikan Rusia bukanlah bom-bom nuklir. Tapi para wanita cantik yang menjebak lawan-lawan mereka.
Kepiawaian Putin dalam Merekrut Wanita Cantik
Dunia sempat dihebohkan dengan fakta bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin saat masih bekerja sebagai agen KGB, ternyata memiliki spesialisasi sebagai perekrut wanita-wanita cantik yang handal, untuk dijadikan sebagai agen mata-mata baru, yang bersedia bekerja untuk KGB.
Bahkan kata Putin, aktifitas perekrutan para wanita cantik tersebut sudah menjadi kegemaran dan menganggapnya sebagai kegiatan yang unik. “Ini adalah pekerjaan saya selama bertahun-tahun,” kata Putin yang pernah menghabiskan lima tahun di Dresden, Jerman Timur, sebagai seorang agen KGB tersebut.
“Saya melihat mereka sebagai orang-orang yang unik karena kepercayaan, kecerdasan, moral, dan tekad kuat mereka,” jelas Putin.
Akibat latar belakangnya itu, presiden negeri beruang merah tersebut, sampai-sampai diisukan telah merekrut Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump sebagai agen mata-mata Rusia. Tuduhan ini datang dari kelompok oposisi anti-Presiden AS, Donald Trump, yang menganggap Rusia memiliki andil memenangkan Trump dengan cara-cara spionase.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) saat bertemu Ibu Negara AS Melania Trump di KTT G20 Hamburg, Jerman. (Foto: REUTERS / Mikhail Klimentyev) |
”Tidak, saya sudah lama tidak melakukan iitu. Meski dulu saya suka melakukannya. Itulah tugas saya selama bertahun-tahun,” ujar Putin, sambil tertawa, seperti dikutip Russia Today, Kamis (8/3/2018).
Presiden Rusia yang flamboyan itu, mengaku memang pernah bertemu dengan Melania, dan mengagumi kecantikan istri Presiden AS Donald Trump tersebut. Putin pernah berbincang-bincang dengan Melania Trump, saat KTT G20 di Hamburg, Jerman, tahun lalu.
Putin mengatakan bahwa dia menjamu Melania Trump dan Emanuela Mauro, istri Perdana Menteri Italia Paolo Gentiloni. Namun, dalam pertemuan itu Putin mengaku hanya bercerita tentang keindahan alam Rusia, seperti beruang Kamchatka, harimau Siberia, serta kegemaran memancing.
Si Cantik Anna Chapman, Agen Mata-mata Kesayangan Putin
Saat ini, salah satu agen mata-mata Rusia yang menjadi perbincangan adalah si cantik Anna Chapman. Kedok Chapman sebagai agen intelijen Kremlin terbongkar saat ditangkap FBI Amerika Serikat (AS). Dia dibebaskan tahun 2010 melalui kesepakatan tukar tahanan antara kedua negara.
Delapan tahun yang lalu, perempuan berambut pirang itu disambut Putin layaknya pahlawan saat diserahkan AS kepada Rusia. Meski bukan lagi sebagai mata-mata, sosok Chapman dianggap sebagai tokoh propagandis Rusia. Dia sering mendapat pujian dari Presiden Putin.
Agen mata-mata Rusia, Anna Chapman, saat berpose seksi di Thailand. (Foto: The Sun) |
Saat masih menjadi mata-mata di AS, Chapman berdalih bekerja sebagai agen real estate di New York sembari menjaring informasi intelijen bagi Rusia.
Anna Chapman, kembali menjadi sorotan saat eks mata-mata Rusia lainnya, Sergei Skripal, kritis di rumah sakit usai diracun di Inggris. Yang terbaru, Chapman menghapus sebuah postingan Instagramnya saat kasus Skripal mencuat.
Skripal (66) ditemukan tak sadarkan diri bersama dengan wanita tak dikenal berusia 33 tahun di sebuah bangku di pusat perbelanjaan kota Salisbury, Inggris, Minggu (4/3). Bagi Rusia, dia adalah pengkhianat. Pria ini membohongi agen Rusia demi Dinas Rahasia Inggris M16, dengan imbalan uang.
Seperti dilaporkan media Inggris, Express.co.uk, Jumat (9/3/2018), Chapman belum memberikan komentar terkait insiden yang melanda Skripal dan putrinya, Yulia, yang diduga diracun gas saraf pada Minggu (4/3) waktu setempat.
Anna Chapman yang kini telah menjadi jutawan fashion dan pembawa acara televisi Rusia tersebut, dalam sebuah dokumentasi, terlihat berpose malas-malasan, menggunakan pakaian seksi di Pantai Rawai, Thailand.
Diketahui juga bahwa Chapman merupakan salah satu mata-mata Rusia yang ditukarkan dengan Skripal tahun 2010 lalu. Pertukaran itu dilakukan antara AS bersama Inggris dan Rusia di Bandara Wina, Austria.(*)
Sumber: Russia Today/Express.co.uk