Rudal nuklir, Musudan Korea Utara, yang mampu menjangkau wilayah Amerika Serikat. (Foto: defende.pk) |
Terkait kondisi ini, Amerika pun mengakui bahwa membujuk Korea Utara agar mengabaikan program senjata nuklirnya mungkin 'tidak berhasil'. Hal ini disampaikan oleh Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, James Clapper.
Dalam pidatonya di New York, James Clapper mengatakan hal yang paling bisa diharapkan AS adalah pembatasan kemampuan nuklir Korut. Pernyataan tersebut merupakan pengakuan yang jarang dilakukan, bahwa upaya denuklirisasi jangka panjang yang ditempuh Washington mungkin tidak tercapai.
Dalam sebuah acara di lembaga pengkajian Dewan Hubungan Luar Negeri di New York, Clapper juga menyebut pemerintah Korea Utara sebagai paranoid dan melihat senjata nuklir sebagai 'karcis untuk bisa selamat'.
Dia berpendapat tawaran rangsangan ekonomi kepada pemimpin Korut, Kim Jong-un, agar membatasi kemampuan nuklirnya mungkin akan lebih baik. "Jadi gagasan agar mereka menghentikan kemampuan nuklirnya, apa pun itu, tidak berguna," kata Clapper.
Daya jangkau rudal nuklir Korea Utara yang mampu menghantam wilayah Amerika Serikat. |
Amerika Serikat akan menempatkan sistem pertahanan rudal yang disebut Terminal High Altitude Area Defense, THAAD, di Korea Selatan walau ditentang oleh Cina dan Korea Utara. Pemerintah Washington dan Seoul menegaskan tujuannya semata-mata untuk mempertahankan diri dari ancaman Korut.
Sejauh ini, Korea Utara mengatakan sudah mencapai kemajuan besar dalam program nuklir dan roket dalam beberapa tahun belakangan walau upaya itu dikecam dunia internasional, yang menjatuhkan sanksi kepada pemerintah Pyongyang. Bulan September, negara itu menyatakan melakukan uji coba nuklir kelima dan sekaligus yang terbesar.(*)
Sumber: bbc.com