Ratusan Ribu Anggota Tewas, Militan ISIS Berada di Ujung Kekalahan - Jalur Militer

Ratusan Ribu Anggota Tewas, Militan ISIS Berada di Ujung Kekalahan

Para tentara pemerintah Suriah merayakan kemenangannya saat berhasil menguasai basis pertahanan ISIS di Kota Homs, Suriah. Sejak terbentuknya koalisi sejumlah negara dan kelompok pejuang Islam untuk mengalahkan ISIS, pergerakan kelompok teror tersebut kini mulai melemah. Dalam beberapa bulan saja dilaporkan puluhan ribu anggota ISIS tewas di berbagai macam medan pertempuran Irak dan Suriah. (Foto: Istimewa)
"Kami tidak melihat mereka beroperasi seefektif yang mereka lakukan di masa lalu, yang membuat mereka menjadi target lebih mudah bagi kami, jadi sebagai akibatnya, mereka akhirnya akan cepat berkurang di sini,"
DAMASKUS -- Setelah mendapat serangan bombardir pesawat tempur pasukan koalisi, kelompok teroris ISIS saat ini benar-benar berada di ujung tanduk. Dilaporkan, sebanyak 45.000 anggota kelompok Takfiri Daesh (ISIL) telah tewas di Timur Tengah selama dua tahun terakhir. Hal ini disampaikan oleh Letnan Jenderal Sean MacFarland dari Angkatan Darat Amerika Serikat, saat konferensi pers hari Rabu (11/8).

Letjen Sean MacFarland mengatakan bahwa baik kualitas dan jumlah anggota ISIS namun ia memperingatkan bahwa sulit untuk menentukan angka yang akurat. Perkiraan sebelumnya menyebutkan jumlah pejuang ISIS antara 19 ribu dan 15 ribu, namun para pejabat AS mengatakan kisarannya sekarang kira-kira 15 ribu sampai 20 ribu.

MacFarland mengatakan bahwa musuh telah mundur di semua lini, dan menambahkan bahwa sekarang kelompok teroris ini telah menjadi target yang lebih mudah setelah kehilangan ribuan anggotanya. Dia mengklaim bahwa koalisi telah menewaskan 25.000 teroris selama 11 bulan terakhir.

"Kami tidak melihat mereka beroperasi seefektif yang mereka lakukan di masa lalu, yang membuat mereka menjadi target lebih mudah bagi kami, jadi sebagai akibatnya, mereka akhirnya akan cepat berkurang di sini," katanya.
Para pejuang Hizbullah dan Garda Revolusi Iran merayakan kemenangannya saat berhasil menguasai sebuah bukit strategis yang selama ini menjadi basis pertahanan kelompok ISIS di Suriah. (Foto: Istimewa)
McFarland mengatakan pasukan lokal yang didukung AS di Irak dan Suriah telah mendapatkan sejumlah wilayah. Ia pun mengatakan aliran pejuang asing ke Irak dan Suriah telah menurun dan banyak anggota ISIS yang tidak mau diterjunkan dalam pertempuran atau kalau pun diterjunkan mereka tidak terlatih. 

Meski begitu, MacFarland memperingatkan bahwa meski operasi militer di Irak dan Suriah untuk sementara berhasil tetapi ISIS akan terus menjadi ancaman.

"Keberhasilan militer di Irak dan Suriah tidak akan berarti akhir dari Daesh. Kita bisa berharap musuh untuk beradaptasi, untuk berubah menjadi kekuatan pemberontak yang sesungguhnya dan organisasi teroris mampu melakukan serangan mengerikan seperti di sini pada 3 Juli di Baghdad dan orang-orang lain yang telah kita lihat di seluruh dunia," katanya, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.

Ribuan Anggota ISIS Menyerah

Selain tewasnya ratusan ribu anggotanya, kelompok ISIS yang mulai menyadari akan kekalahan mereka mulai menyerahkan diri. Baru-baru ini lebih dari 1000 teroris ISIS akhirnya meletakkan senjata mereka dan menyerah kepada pemerintah Suriah selama 24 jam terakhir di Dara’a. Hal ini diumumkan oleh Komite Rekonsiliasi Nasional Suriah pada hari Senin (5/10) kemarin.

Menurut laporan media, para milisi ini juga menyerahkan senjata mereka kepada penegak hukum, termasuk sejumlah besar senapan mesin, senjata otomatis dan senapan sniper. Para milisi dan pelanggar hukum lainnya itu memutuskan untuk menyerahkan diri kepada pihak berwenang di bawah persyaratan program rekonsiliasi nasional.
Helikopter tempur Rusia saat membombardir sejumlah basis pertahanan ISIS di Suriah. (Foto: Istimewa)
Program Rekonsiliasi pemerintah Suriah ini menyediakan kesempatan kepada warga negara yang membelot. Pemerintah Suriah memberikan kesempatan untuk melalui tahap rehabilitasi sebelum kemudian memulai hidup damai, jika mereka bersedia meletakkan senjata dan menghentikan pertempuran. 

Salah satu contoh gemilang keberhasilan program rekonsiliasi, yang dimulai oleh pemerintah Suriah, terjadi di kota Homs di barat negara itu pada tahun 2014. Lebih dari 1.500 milisi ISIS yang telah merebut pusat kota menyerahkan diri mereka kepada pihak berwenang saat itu.

Sebelumnya, media Sputnik Internasional juga memberitakan bahwa lebih dari 450 milisi Suriah dan 250 kriminal yang diburu pemerintah telah meletakkan senjata mereka dan kembali menjalani hidup damai di barat daya negara yang dilanda perang tersebut. (*)

Sumber: IslamTimes/BBC/Sputnik
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus