"Tentara Republik Islam Iran dianggap tidak hanya sebagai salah satu dari tentara terkuat di wilayahnya, tetapi juga sebagai salah satu yang terkuat di dunia,”JAKARTA -- Tak bisa dipungkiri, Republik Islam Iran adalah salah satu negara paling 'tahan banting' saat ini. Mendapatkan embargo militer, ekonomi dan sejumlah embargo lainnya dari negara-negara barat seperti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, dikucilkan dalam sejumlah pergaulan internasional, bahkan diancam akan diserang oleh AS, Israel dan sekutunya, namun hal itu tidak membuat Iran menjadi lemah dan runtuh.
Perjalanan waktu membuktikan, alih-alih membuat Iran bertekuk lutut, negara Islam itu justru semakin maju dan kuat dalam berbagai bidang. Salah satu kemajuan paling pesat yang dilakukan Iran dan mendapat pujian dari kalangan internasional adalah perkembangan teknologi militer dan pertahanan negara itu yang mampu mandiri di tengah keterbatasan dan embargo.
Setelah revolusi Islam di Iran, pasukan pertahanan Republik Islam Iran dikembangkan dengan peningkatan terhadap sumber daya manusia, mengandalkan potensi-potensi nasional, dan mengurangi ketergantungan terhadap negara luar.
“Sekarang setelah berakhirnya perang delapan tahun yang dipaksakan, dengan segudang pengalaman itu, Tentara Republik Islam Iran dianggap tidak hanya sebagai salah satu dari tentara terkuat di wilayahnya, tetapi juga sebagai salah satu yang terkuat di dunia,” tutur Atase Militer dan Pertahanan Iran Kolonel Shahriar Dasin, (16/4/).
Parade militer Iran. (Foto: istimewa) |
“Dengan hal ini, tingkat persiapan tertinggi telah dicapai melalui wilayah darat, air, dan udara. Sejauh ini, kami juga sudah merekonstruksi dan memperbarui perlengkapan serta fasilitasnya. Hasil ketrampilan para pribumi pun bisa kita nikmati. Baik produksi persenjataan dan peralatan militer modern dan kelengkapan kebutuhan pada segala bidang juga telah tercapai,” ujarnya.
Secara terbuka, atase militer Negeri Para Mullah itupun membeberkan keunggulan yang telah dicapai pasukannya selama ini. Tidak terlepas dari pengalaman berharga yang dipetik selama delapan tahun berperang dengan negara-negara Barat.
Dari segi angkatan udara (AU), perkembangan ilmu pengetahuan di angkatan bersenjata Republik Islam Iran, berbagai macam pesawat berhasil dikembangkan dan diproduksi secara mandiri. Kemajuan pertahanan udara yang dimaksud, meliputi pembuatan pesawat tempur, pesawat transportasi dan pesawat latihan.
Atase Militer dan Pertahanan Iran Kolonel Shahriar Dasin. (Foto: istimewa) |
Persenjataan angkatan laut (AL) juga disebutnya tidak kalah muktahir. Kini AL Iran tidak hanya mampu mendesain dan memproduksi macam-macam kapal, kapal selam, dan perlengkapan maritim lainnya. Akan tetapi, juga mampu menunjukkan eksistensi yang kuat pada wilayah air internasional.
Termasuk membantu memerangi terorisme dan bajak laut, serta mendukung secara aktif pelestarian keamanan jalur pelayaran bersama dengan AL lainnya di perairan internasional.
Misil balistik Iran. Negara-negara Barat menganggap, pengembangan rudal balistik Iran, menjadi ancaman terbesar bagi musuh-musuh Teheran tersebut. (Foto: istimewa) |
Meskipun pengembangan nuklir, rudal dan persenjataannya selalu dianggap dapat mengancam perdamaian dunia, Kolonel Dasin memastikan, tentara nasionalnya selalu hadir dan berpartisipasi aktif terhadap pemulihan bencana dan operasi kemanusiaan, bersama dengan organisasi-organisasi sipil pemerintahan asing. (*)
Sumber: Jalurmiliter/Okezone.com