“Kapal ini akan mengangkut dan memasang modul kapal selam nuklir otonom yang dirancang untuk mengisi kapal selam yang tidak berpenghuni di dasar laut,”MOSKOW -- Rusia kembali menciptakan inovasi dalam teknologi kapal selam dengan diumumkannya pembangunan kapal selam Project 09852 'Belgorod' kepada publik. Kapal selam riset bertenaga nuklir ‘Belgorod’ diprediksi akan menjadi kapal selam terbesar di kelasnya. Dan diyakini akan menjadi kapal selam terbesar di bumi
Belgorod akan memiliki panjang 184 meter. Berdasarkan perhitungan ukuran dan berat benamannya, kapal selam ini akan menyalip kapal selam rudal balistik Proyek 941 ‘Akula’ dalam daftar rekor Guinness, yang dianggap sebagai kapal selam terbesar di dunia.
Kapal ini akan dikembangkan dari kapal selam serangan Antey yang belum selesai dikembangkan pada era Uni Soviet, sebagai respons terhadap penyebaran kapal induk AS di samudra dunia. Belgorod akan 14 meter lebih panjang dari USS Pennsylvania, kapal selam terbesar armada Angkatan Laut Amerika Serikat. Kapal selam Project 09852 juga akan 11 meter lebih panjang dari kapal selam terbesar yang pernah diluncurkan oleh Rusia yakni Kelas Typhoon.
Kini, setelah mengalami proses rekonstruksi, ukuran kapal selam ‘Belgorod’ meningkat hingga 184 meter. Dengan demikian, ‘Belgorod’ akan memiliki ukuran 11 meter lebih panjang dari kapal selam Akula.
“Kapal ini akan mengangkut dan memasang modul kapal selam nuklir otonom yang dirancang untuk mengisi kapal selam yang tidak berpenghuni di dasar laut,” kata Profesor Vadim Kozyulin, dari Akademi Ilmu Pengetahuan Militer.
Menurut informasi yang dilansirIzveztiya, modernisasi kapal selam ‘Belgorod’ akan selesai pada 2018 mendatang. Saat ini, ‘Belgorod’ berada di Perusahaan Konstruksi Severodvinsk.
Rusia hingga kini, terus meningkatkankan kekuatan militernya dengan meremajakan seluruh persenjataannya yang dianggap sudah mulai usang, pasca runtuhnya Uni Soviet. Selain kapal selam, Rusia juga meningkatkan persenjataan mereka lainnya seperti tank dan pesawat tempur. Pergerakan militer Rusia yang sulit diprediksi menjadi kekhawatiran sejumlah negara anggota NATO akan ekspansi militer Rusia. (*)