“Ini hanya pengujian, tidak ada maksud menyakiti. Semuanya berada di bawah kontrol keamanan,”MOSKOW -- Berbicara teknologi perang, Federasi Rusia memang tiada duanya. Negara titisan Uni Soviet ini selalu lebih unggul dibandingkan negara manapun, dalam hal riset dan penciptaan peralatan perang terbaik di dunia. Bahkan hingga kini baik Amerika Serikat (AS) maupun negara yang tergabung dalam NATO tetap belum bisa mengungguli Rusia dalam beberapa riset persenjataan.
Moskow mencapai masa keemasannya dalam bidang riset dan penciptaan alutsista dengan teknologi tingkat tinggi, saat masih bernama Uni Soviet. Ketika itu Uni Soviet mampu menciptakan berbagai pesawat tempur, rudal, tank, teknologi nuklir dan lain-lain yang bahkan mengungguli AS dan seluruh negara sekutunya. Namun, akibat runtuhnya Uni Soviet dan ditambah lagi kondisi ekonomi yang memburuk, Rusia sempat dalam masa 'mati suri' menciptakan teknologi perang terbaru.
Kini, saat Rusia dipimpin Presiden Vladimir Putin, Rusia seakan terbangun dari hibernasinya, dan berusaha kembali mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat maupun negara Uni Eropa lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir Rusia kembali mampu menciptakan dan mengeluarkan peralatan tempur tercangginya, seperti kompleks MBT Armata, dan lain-lain.
Terbaru, kabar mencengangkan kembali datang dari Rusia. Diberitakan para ilmuwan Rusia saat ini sedang berusaha menciptakan sebuah baju yang dapat menahan ledakan bom dari jenis dan sekeras apapun.
Main battle tank Armata, sebuat alutsista yang baru saja diresmikan Rusia. Amerika Serikat dan NATO hingga kini belum mampu menandingi kecanggihan teknologi Armata ini. (Foto: Istimewa) |
Sayangnya, gadis itu tak diungkap identitasnya lantaran aksinya dalam sebuah video, baru sekadar “perkenalan”, terhadap teknologi baru Rusia yang mengembangkan pakaian pelindung yang sanggup melindungi tubuh personel mereka dari berbagai ledakan.
Pengenalan itu diunggah Wakil Perdana Menteri dan Kepala Industri Pertahanan Rusia, Dmitry Rogozin, lewat akun media sosialnya di Facebook dan YouTube, di mana nampak seorang gadis berpakaian khusus dan dilengkapi topeng balaclava untuk menutupi kepalanya, berjalan di tengah-tengah ladang ranjau.
Rogozin mengatakan baju tersebut lebih hebat dari “mesin perang” Terminator. “Ini hanya pengujian, tidak ada maksud menyakiti. Semuanya berada di bawah kontrol keamanan,” tambahnya, seperti dikutip Daily Mail, Minggu (24/4/16).
Sang wanita yang menjadi sukarelawan pengujian baju anti ledakan sesaat sesudah melewati ladang ranjau bom tanpa mengalami luka sedikitpun. (Foto: Istimewa) |
Rusia menyebut pakaian khusus yang dikembangkan oleh TsNIIMash atau Institut Pusat Mesin Rusia ini, sebagai perlengkapan masa depan personel militer Rusia.
“Jika kita memiliki gadis semacam ini, bayangkan kemampuan apa yang dimiliki para (personel) pria kita,” tulis Rogozin dalam caption videonya yang bertajuk ‘The Terminator a poor excuse (Terminator alasan yang buruk)’. (*)
Sumber: Okezone/Daily Mail/RBTH