Rusia Klaim Kehebatan Rudal Nuklir Kinzhal Tak Miliki Lawan Tanding - Jalur Militer

Rusia Klaim Kehebatan Rudal Nuklir Kinzhal Tak Miliki Lawan Tanding

Rusia kembali melakukan ujicoba rudal hipersonik berkemampuan nuklir. Kecepatan rudal tersebut diklaim tak memiliki lawan tanding hingga kini. (Foto: RUSSIA MINISTRY OF DEFENCE)
MOSKOW -- Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Minggu (11/03/2018) merilis sebuah video yang menunjukkan sebuah ujicoba rudal hipersonik terbaru yang diberi nama Kinzhal. Rudal itu diluncurkan dari sebuah jet tempur MiG-31BM, dengan meningggalkan jalur berapi di belakangnya. 

Jet tempur itu terbang dari sebuah lapangan udara di barat daya Rusia dan berhasil mengenai target, dengan menimbulkan ledakan “awan jamur” yang dahsyat

Dikatakan target uji coba telah terlampaui. "Peluncuran tersebut berjalan sesuai dengan rencana, rudal hipersonik mengenai targetnya," jelas kementerian.

Kinzhal yang diambil dari nama tipe pisau belati, merupakan rudal hipersonik yang memiliki kemampuan nuklir. Kinzhal disebutkan memiliki kemampuan 10 kali kecepatan suara dengan jangkauan 2.000 kilometer, sekaligus mampu mengubah arah targetnya di tengah perjalanan.

Peluncuran ini adalah realisasi dari pernyataan dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengumumkan akan meluncurkan senjata bertenaga nuklir pada awal bulan ini.

Presiden Putin dalam pidatonya pada 1 Maret mengatakan, rudal Kinzhal merupakan senjata yang sangat ideal dan hingga kini tidak memiliki lawan tanding, karena tak dapat dicegat sistem pertahanan udara dari negara manapun. Menurut Putin, Kecepatan yang dimiliki rudal Kinzhal membuatnya jadi "yang tak terkalahkan".

Ujicoba peluncuran rudal hipersonik Kinzhal. (Foto: RUSSIA MINISTRY OF DEFENCE)
Selain menjelaskan seperti apa rudal Kinzhal, Presiden Putin dalam pidato tersebut juga memutar grafik video yang tampaknya menunjukkan rudal yang menghujani negara bagian AS di Florida.

Uji coba rudal hipersonik tersebut, merupakan upaya Rusia untuk melengkapi rencana pertahanan militer terbaru yang sebelumnya telah diumumkan. Saat ini rudal tersebut telah ditempatkan di Distrik Militer Rusia Selatan sejak 1 Desember 2017.

Sementara pesawat tempur MiG-31BM, merupakan salah satu jet tempur yang paling ditakuti oleh AS dan NATO. MiG-31 merupakan legenda perang dingin yang terkenal dengan kecepatannya. Sejarah mencatat bahwa AS menghentikan penerbangan pesawat mata-mata SR-71 karena kehadiran dari MiG-31BM.

MiG-31BM dibekali dua mesin Aviadvigatel D-30 F-6 turbojet yang mampu menyemburkan daya 34.175 pon perbuahnya. Jet tempur ini mampu mencapai kecepatan puncak Mach 2,8, sehingga mampu menembus pertahanan udara lawan dengan mudah. MiG-31BM juga dilengkapi radar Zaslon yang mampu mendeteksi emisi radar dari sistem anti-rudal balistik NATO.

Rekaman video yang disiarkan pemerintah Rusia menunjukkan saat rudal Kinzhal memisahkan diri dari pesawat tempur MiG-31BM. (Foto: Kremlin / AP)
Awalnya, MiG-31 merupakan jet tempur dengan spesialisasi pencegat, namun fakta di lapangan, membuktikan jet tempur ini bisa bertransformasi menjadi tipe penyerang.

Sejumlah pengamat militer menyatakan, rencana Rusia untuk 'mengawinkan' jet tempur MiG-31BM dengan rudal nuklir Kinzhal, menjadikannya sebagai 'senjata langit' yang paling mematikan dan menakutkan.

Sementara itu, kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya Perang Dunia III kian menguat di kawasan Laut Baltik, di mana Rusia dilaporkan terus menambah fasilitas pangkalan militernya di Kaliningrad.

Pemerintah Rusia mengatakan, telah menempatkan teknologi misil sebelumnya, misil Iskander di Kaliningrad, teritori khusus yang terletak di antara Polandia dan Lithuania, sebagai tanggapan sementara atas pembangunan fasilitas militer Amerika Serikat (AS) di laut Baltik.

Pesawat tempur MiG-31BM menjadi wahana pengakut misil hipersonik Kinzhal, saat ujicoba dilakukan. (Foto: RUSSIA MINISTRY OF DEFENCE)
Kepala Komite Pertahanan pada parlemen Rusia, Vladimir Shamanov, membenarkan bahwa sistem misil bertenaga nuklir Iskander telah dikirim ke Kaliningrad pada Senin, 5 Februari 2018.

“Penyebaran lokasi fasilitas militer di Laut Baltik tentu menjadi perhatian kami, apalagi jika hal itu dilakukan oleh negara di luar kawasan Eropa,” jelasnya. Meskipun begitu, pemerintah Rusia tidak menyebut pasti berapa jumlah misil nuklir yang dikirimkan ke Kaliningrand. (*)

Sumber: bbc.com / Independent.co.uk
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus