Penyebaran Kapal Selam Nuklir Rusia di Atlantik Utara Resahkan AS dan NATO - Jalur Militer

Penyebaran Kapal Selam Nuklir Rusia di Atlantik Utara Resahkan AS dan NATO

Kapal selam nuklir Angkatan Laut Rusia. Militer Moskow meningkatkan penyebaran kapal selam canggih mereka di kawasan Atlantik, yang menimbulkan keresahan Amerika Serikat dan sekutu NATO. (Foto: Dmitry Lovetsky / © AP)
"Kami melihat adanya peningkatan aktivitas kapal selam Rusia di dekat kabal bawah laut (di Atlantik Utara). Jelas bahwa Rusia memiliki agenda di kawasan dan infrastruktur bawah laut (yang dikelola oleh) NATO,"
MOSKOW -- Sebuah divisi kapal selam bertenaga nuklir Rusia dilaporkan telah melakukan latihan di dekat pangkalan militer Amerika Serikat (AS), kata seorang komandan Rusia. Tanggal dan lokasi misi tersebut tidak diungkapkan, namun saluran tersebut mengatakan bahwa kapal selam Rusia "mencapai garis pantai AS tanpa terdeteksi."

Komandan tidak menyebutkan secara spesifik kapal selam yang terlibat, namun saluran tersebut mencatat bahwa mereka adalah bagian dari Proyek 971 armada Front Utara. Komandan Angkatan Laut mencatat bahwa kapal bertenaga nuklir tersebut "cukup dekat" ke pantai AS.

"Misi ini telah selesai, kapal selam muncul di lokasi yang ditentukan di lautan dan kembali ke markas. Ya. Inilah tujuan kami untuk datang dan pergi tanpa terdeteksi," kata Sergei Starshinov, komandan divisi kapal selam kelas Akula Shchuka-B, kepada Zvezda, saluran TV resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat (16/3/2018).

Tanggal dan lokasi misi rahasia tersebut belum diungkapkan, namun stasiun televisi tersebut melaporkan bahwa kapal selam bertenaga nuklir Rusia "mencapai garis pantai AS yang sangat luas".

Dokumenter stasiun televisi militer mengungkap kejadian itu. Menurut seorang perwira kapal selam yang ditampilkan dalam dokumenter tersebut mengatakan, komando Angkatan Laut memerintahkan untuk mengambil posisi di sekitar pangkalan militer AS selama latihan.

Komandan Skuadron Shchuka-B Sergey Starshinov mengatakan, mereka mendapat perintah agar kapal selam muncul di sekitar pangkalan militer AS. "Kami berhasil melaksanakan misi. Kami muncul sebentar, sebelum kemudian kembali ke markas," ujar Starshinov.


Kapal selam Shchuka-B telah ditugaskan untuk Angkatan Laut Soviet pada tahun 1986. Kapal ini mampu meluncurkan rudal jelajah Kalibr atau Granat, melakukan serangan terhadap target bawah laut dengan torpedo 553mm, dan tetap terendam selama 100 hari. Menurut Rusia Today, Angkatan Laut Rusia saat ini sedang memodernisasi beberapa kapal selam Shchuka-B.
Kapal selam nuklir Rusia yang dalam kode NATO dinamai Akula Project 971. Kapal selam canggih ini menjadi momok menakutkan bagi kekuatan militer AS dan negara-negara di kawasan Eropa yang menjadi rival utama Rusia. (Foto: Istimewa)
Seperti banyak kapal selam nuklir Rusia, informasi status tentang penyebaran kapal Shchuka-B pada saat ini dan masa lalu jarang diungkap. Beberapa kapal selam Akula-class dioperasikan oleh Angkatan Laut Rusia dan telah dimodernisasi. Satu kapal selam Shchuka-B diketahui disewakan ke India dan memasuki layanan militer dengan nama INS Chakra.

Pada 2016, seorang pejabat senior Angkatan Laut AS mengeluhkan kemampuan sebuah cabang militer karena tidak dapat memastikan penempatan kapal selam Rusia pada tingkat yang tak terlihat sejak Perang Dingin.

"Kapal selam yang kami lihat jauh lebih sembunyi-sembunyi. Orang-orang Rusia memiliki sistem senjata yang lebih canggih, sistem rudal yang dapat menyerang daratan pada rentang yang panjang dan kemampuan operasional mereka semakin baik karena jaraknya jauh dari perairan rumah (mereka)," kata Admiral Mark Ferguson, komandan Angkatan Laut AS di Eropa pada saat itu, kepada CNN.

NATO Resah dengan Penyebaran Kapal Selam Rusia


NATO melaporkan bahwa sejumlah kapal selam Rusia tengah meningkatkan presensi dan aktivitasnya di Laut Atlantik Utara sejak beberapa waktu terakhir. Aktivitas itu, menurut NATO, merupakan sebuah langkah agresif dari Rusia yang mampu mengganggu stabilitas di kawasan serta berpotensi memicu sejumlah masalah lain.

Salah satu insiden paling panas adalah saat Kapal penjelajah Inggris mengawal kapal perang Rusia yang melintas di Laut Utara di dekat perairan Inggris saat Natal. Disebutkan kapal Angkatan Laut Inggris, HMS St Albans "terus mengawasi aktivitas kapal Rusia Admiral Gorshkov untuk menjaga kedaulatan wilayahnya".

Pada Januari lalu, sebuah kapal perang Inggris dan tiga pesawat tempur RAF mengawal kapal induk Rusia dan sejumlah kapal lainnya yang melintas ke arah Selat Inggris.

Angkatan Laut Inggris mengatakan ada kenaikan jumlah kapal-kapal Rusia yang melintas di dekat perairan Inggris. Inggris mewaspadai kemungkinan Rusia akan menyerang keberadaan saluran kabel internet di bawah laut. Disebutkan kabel-kabel itu melintas di dasar laut yang menghubungkan antar negara dan benua.

Marsekal Udara Sir Stuart Peach, kepala staf pertahanan Inggris, pada awal bulan ini mengatakan bahwa Inggris dan NATO harus memprioritaskan untuk melindungi jalur komunikasi tersebut.

NATO khawatir, kabel bawah laut penyalur transmisi komunikasi dan internet untuk kawasan Eropa serta Amerika Utara itu sewaktu-waktu dapat dibajak oleh kapal selam Rusia tersebut.

Kapal selam Rusia, Stary Oskol (kiri), dicegat oleh fregat HMS Kent saat melaju di wilayah Selat Inggris pada Selasa malam. (Foto: MoD Crown Copyright / PA)
"Kami melihat adanya peningkatan aktivitas kapal selam Rusia di dekat kabal bawah laut (di Atlantik Utara). Jelas bahwa Rusia memiliki agenda di kawasan dan infrastruktur bawah laut (yang dikelola oleh) NATO," kata Komandan Gugus Tempur Kapal Selam NATO, Laksamana AL Amerika Serikat, Andrew Lennon.

Salah satu yang direvitalisasi oleh Rusia adalah kapal selam pengangkut misil balistik Uni Soviet yang kini dijadikan kapal penelitian laut dalam, Kata Lennon yang khawatir bahwa kapal selam itu dapat dialihfungsikan untuk aktivitas intelijen bawah laut Rusia.

"Kapal itu mampu melakukan riset oseanografi. Kapal itu bisa melakukan pengumpulan intelijen bawah laut. Kami khawatir jika kapal itu sewaktu-waktu dimanfaatkan untuk mengganggu infrastruktur jaringan kabel bawah laut (yang dikelola NATO)," tambah Lennon.

Inggris memperingatkan, jika Rusia berhasil membajak kabel-kabel tersebut, maka aktivitas ekonomi-perdagangan global dan transmisi intelijen rahasia negara Barat dapat diketahui atau diganggu oleh Negeri Beruang Merah.

"Dapatkah kalian membayangkan skenario di mana kabel-kabel itu diganggu atau disadap (oleh Rusia) serta berbagai dampak yang merugikan dari aktivitas tersebut?" kata Kepala Staf Senior AU Inggris, Jenderal Stuart Peach beretorika.

Aktivitas kapal selam Rusia juga berpotensi memicu tensi militer tinggi di kawasan. NATO sendiri mengumumkan akan mengaktifkan kembali Gugus Komando Militer yang dulu sempat dinonaktifkan ketika Perang Dingin berakhir. Aliansi Militer Negara Atlantik Utara itu juga tengah mengembangkan strategi tempur anti-kapal selam menyusul meningkatkanya aktivitas militer Rusia di kawasan.

Rusia Membantah Semua Tuduhan

Hingga kini, Rusia belum memberikan komentar terkait tudingan NATO tersebut. NATO melaporkan bahwa Rusia tengah melaksanakan modernisasi armada kapal selam mereka, dengan merevitalisasi alutsista warisan Uni Soviet.

Tercatat, sejak 2014, Rusia telah meremajakan dan mengoperasikan kembali 13 kapal selam eks-Soviet. Langkah itu dilakukan menyusul krisis aneksasi Rusia atas Semenanjung Crimea dan konflik Rusia - Ukraina yang pecah pada 2014.

Awal tahun lalu, Rusia memang mengakui bahwa mereka tengah meningkatkan aktivitas kemaritimannya, terkhusus dalam aspek kapal selam.

"Lebih dari 3.000 hari di laut untuk armada kapal selam Rusia. Ini pertanda yang bagus," kata Laksamana Vladimir Korolev, Komandan Angkatan Laut Rusia. Ia melanjutkan bahwa intensitas aktivitas itu merupakan titik tertinggi yang pernah dilakukan oleh Rusia, terhitung sejak berakhirnya Perang Dingin.

Aktivitas itu memicu NATO mengaktifkan kembali gugus tempur pemburu kapal selam yang sebelumnya sempat dipensiunkan pada akhir Perang Dingin. Amerika Serikat, sebagai salah satu anggota NATO, adalah negara yang intens berpartisipasi dalam revitalisasi gugus tempur pemburu kapal selam itu. 


Dalam beberapa bulan terakhir, Angkatan Laut AS telah menerbangkan pesawat anti-kapal selam di wilayah di mana Rusia diketahui mengoperasikan alutsistanya.[*JM]

Sumber:
Zvezda / CNN
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus