"Sekarang kita akhirnya menyadari penyebab historis yang hebat dalam menyelesaikan kekuatan nuklir negara,"PYONGYANG -- Permasalahan senjata nuklir Korea utara (Korut) kini masih menjadi momok menakutkan bagi dunia Barat. Korut dituduh terus melakukan riset untuk meningkatkan kemampuan nuklir mereka. Terbukti, daya jangkau rudal nuklir Korut semakin meningkat, bahkan kini mampu mencapai kawasan Eropa.
Rudal balistik antarbenua (ICBM) Korut kini dapat dipasangi hulu ledak nuklir dan mampu menargetkan negara-negara di Eropa tengah. Perkembangan kemampuan senjata rezim Kim Jong-un ini disampaikan intelijen Jerman.
Surat kabar Bild pada hari Minggu mengutip laporan Wakil Ketua Federal Intelligence Service (BND), Ole Diehl, kepada pejabat pemerintah dalam sebuah pertemuan tertutup. Dalam laporannya, Diehl mengatakan bahwa ICBM Korea Utara sekarang dapat dilengkapi dengan hulu ledak nuklir.
Selain itu, dia juga yakin bahwa ICBM Pyongyang sekarang dapat menjangkau Jerman. Meski demikian, Diehl melihat pembicaraan antara Korea Utara dan Korea Selatan sebagai langkah positif untuk menurunkan ketegangan. Pihak BND secara resmi belum berkomentar atas laporan pejabatnya tersebut.
Korea Utara telah lama mengklaim bahwa rudalnya mampu mencapai berbagai negara di dunia. Pada bulan November, Pyongyang mengatakan telah melakukan uji coba pertama Hwasong-15, sebuah rudal balistik antarbenua terbaru yang diklaim bisa sampai ke bagian dunia manapun.
Perkembangan daya jangkau rudal nuklir Korea Utara, yang kini sudah mampu mencapai kawasan Eropa dan sebagian wilayah teritorial Amerika Serikat. |
Korut mengatakan bahwa ICBM Hwasong-15 dapat mencapai ketinggian sekitar 4.475km (2.780 mil)—lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional—dan terbang sejauh 950 km (590 mil) selama penerbangannya.
Embargo ekonomi yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Eropa terhadap Korut, membuat rezim Pyongyang akhirnya mulai melunak. Bahkan, Korut bersedia duduk bersama AS dan Korea Selatan untuk membicarakan akhir dari nuklir Korut.
Korut bersedia melucuti senjata nuklirnya dengan syarat semua embargo ekonomi yang dijatuhkan terhadapnya harus dicabut dan Korut mendapat kepastian keamanan non-agresi dari Dewan Keamanan PBB.
Namun, tuntutan dan persyaratan yang diajukan Korut tersebut belum ada satupun yang terealisasi. Hal ini menimbulkan kecurigaan Kim Jong-Un, bahwa negara-negara Barat yang dikomandoi Presiden AS, Donald Trump tidak tulus dalam menciptakan perdamaian di Semenanjung Korea.[*JM]