Rakyat Papua Pro-NKRI Serukan 'Ganyang' Separatis OPM - Jalur Militer

Rakyat Papua Pro-NKRI Serukan 'Ganyang' Separatis OPM

Kesabaran rakyat Papua menyikapi aksi propaganda yang dilakukan kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan organisasi sayap politiknya, kini mencapai batasnya. Rakyat Papua yang merasa terganggu dan diresahkan dengan kehadiran kelompok pengacau keamanan tersebut, kini melakukan perlawanan balik. Ribuan rakyat Papua melakukan demonstrasi menuntut pembubaran seluruh kelompok separatis OPM, berikut para simpatisannya.
“Saya kira isu merdeka bukan zamannya lagi, itu berarti kita mundur beberapa langkah ke belakang. Bara Pembela NKRI ingin bersinergi untuk bangun Papua, hidup aman dan damai, sehingga bisa mendatangkan investor untuk membangun negeri,”
JAYAPURA -- Keresahan dan gangguan yang dirasakan masyarakat di Provinsi Papua dan Papua Barat, akibat aksi provokasi dan propaganda para simpatisan dan pendukung separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM), akhirnya mencapai puncaknya. 

Rakyat Papua melalui berbagai macam organisasi massa melakukan aksi demonstrasi balik dengan menuntut pembubaran dan penumpasan seluruh organisasi dan pergerakan separatisme di tanah Papua. Rakyat Papua menyatakan separatis OPM harus diganyang dari tanah Papua.

Terbaru, ribuan warga di Kota Jayapura yang tergabung dalam Barisan Rakyat Pembela NKRI (Bara NKRI) yang terdiri atas gabungan lintas suku dan agama berdemonstrasi menolak kelompok yang anti-Indonesia di Lapangan Trikora Abepura, Jayapura, Papua, Kamis (2/6/16).

Warga yang berkumpul sejak pagi hari di Lapangan Trikora Jayapura, melengkapi aksinya dengan bendera merah putih, ikat kepala merah putih, dan spanduk bertuliskan “We Love Indonesia”. Ada pula spanduk yang berisi menuntut pengusutan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang terlibat langsung memberikan dukungan kepada kelompok anti-Indonesia.

Ribuan warga yang melakukan aksi merupakan gabungan dari beberapa wilayah, yaitu wilayah Kota Jayapura, Arso Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, dan Kabupaten Sentani. Massa datang ke lokasi demo dengan menggunakan 13 truk, puluhan minibus, dan sepeda motor.

Berdasarkan pantauan di lokasi, ribuan warga menyanyikan lagu - lagu kebangsaan, meneriakkan yel-yel Indonesia merdeka. Selain itu, warga meneriakkan penolakan terhadap kelompok yang merongrong Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam aksi tersebut, rencananya masayarakat akan melakukan long march ke DPR Papua.

Ribuan rakyat Papua melakukan demonstrasi menolak kehadiran organisasi separatis OPM, KNPB dan ULMWP di tanah Papua. Sebagai bentuk kemarahan, rakyat Papua membakar bendera separatis OPM. (Foto:Istimewa)
Masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya membentuk organisasi masyarakat (Ormas) dengan nama Barisan Rakyat (Bara) Pembela Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menjaga martabat bangsa dari isu-isu politik yang terus dihembuskan kelompok-kelompok liar tersebut.

Tujuan dari berdirinya Ormas Bara Pembela NKRI ini didorong dari keprihatinan warga Kota Jayapura yang merasa resah dengan demo-demo yang menuntut kemerdekaan Papua, yang kerap kali berujung dengan tindakan anarkis seperti yang sering dilakukan para anggota dari Komite Nasional Papua Barat atau KNPB yang notabenenya adalah sebuah organisasi liar yang sama sekali tidak diakui keberadaannya oleh pemerintah Indonesia.

“Ormas Bara Pembela NKRI ini dibentuk untuk memperjuangkan dan mendorong kegiatan-kegiatan positif di tengah masyarakat yang intinya mendukung NKRI di atas tanah ini,” kata Kundrat Tukayo, salah satu inisiator atau penggas terbentuk Bara Pembela NKRI, Sabtu (21/5/16).

“Saya kira isu merdeka bukan zamannya lagi, itu berarti kita mundur beberapa langkah ke belakang. Bara Pembela NKRI ingin bersinergi untuk bangun Papua, hidup aman dan damai, sehingga bisa mendatangkan investor untuk membangun negeri,” katanya lagi.

“Sebelumnya kami lihat paham radikal dan komunis mulai ramai di Indonesia, terutama di Papua, adanya gejolak sosial, seperti pertikaian antarsuku, kelompok dan golongan serta ada kelompok yang coba sengaja ingin melakukan perpecahan di kota dan negara ini. BARA hadir untuk itu,” katanya.

Ketua Pemuda Pancasila Kota Jayapura ini mengajak para tokoh adat, masyarakat, pemuda dan pemimpin paguyuban serta kerukunan keluarga setempat, agar dapat bersatu, berkomunikasi, berkoordinasi dan bersinergi dengan Bara Pembela NKRI dalam menjaga nama baik dan citra bangsa Indonesia.

Ribuan rakyat Papua dengan dikomandoi para kepala suku, melakukan demonstrasi menolak kehadiran organisasi separatis OPM, KNPB dan ULMWP di tanah Papua. (Foto: Istimewa)
“Saya mengajak semua paguyuban dan ketua kerukunan untuk mari kita duduk bersama, bicara apa saja persoalan yang terjadi sehingga bisa dicarikan solusi bagaimana menjaga ketenteraman dan kedamaian di kota ini,” ajaknya.

Beberapa tokoh pemuda lainnya yang menjadi penggerak organisasi ini adalah Kumar dari paguyuban KKSS dan Edoardus Berninbo dari paguyuban Flobamora.

Jefta Willem Sibi putra Ondoafi dari Kampung Kayo Pulo terpilih sebagai Ketua Bara Pembela NKRI, Kumar dari KKSS Kota Jayapura terpilih sebagai Wakil Ketua, dan Budi Santoso sebagai Sekretaris.


DPRD Papua Minta Masyarakat Tenang

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Yunus Wonda mengimbau berbagai komponen masyarakat agar tidak terprovokasi beragam isu menyesatkan kian berkembang, bisa memunculkan konflik dan perpecahan antarkelompok warga di Bumi Cenderawasih.

"Saya mengimbau agar semua komponen masyarakat bisa menahan diri. Menghindar dan menjaga dengan satu komitmen bahwa Papua itu tanah damai. Jangan sampai muncul kelompok-kelompok yang akhirnya membuat persoalan terhadap sesama anak dan warga Papua," pinta Yunus Wonda di Kota Jayapura, Kamis (26/5).

Pernyataan ini disampaikan Yunus sebagai bentuk keprihatinan dan kepedulian terkait situasi terjadi di Papua saat ini.

"Siapa saja bisa menyampaikan pendapat karena UU memberikan ruang, kami di DPRP siap menerima. Kepada seluruh rakyat Papua agar berhati-hati dalam menyikapi isu kepentingan, rakyat dan orang Papua harus bisa menahan diri, tidak terpancing, jangan sampai orang Papua dengan orang Papua bertikai. Jangan peristiwa di Ambon terjadi di sini," tandasnya.
Rakyat Papua membakar bendera kelompok separatis OPM dan kelompok sayap politiknya, sebagai bentuk penolakan kehadiran kelompok separatis di tanah Papua. (Foto: Istimewa)
Menurutnya, tidak pantas jika terjadi pertikaian diantara kelompok ingin menyuarakan aspirasinya berujung pada pemicu konflik. Yang harus dilakukan ialah cara penyampaian santun dan elegan dengan tidak membakar atribut masing-masing kelompok.

"Karena pembakaran simbol, bisa menjadi akar persoalan. Sekali lagi, kepada siapa pun yang hidup di tanah ini harus bisa menahan diri. Kami dari DPRP selain mengimbau, akan bertemu dengan pemangku kepentingan untuk membahas isu kekinian," ucap Yunus.

KNPB Organisasi Sayap OPM Membuat Kekacauan

Sebelumnya, terjadi aksi demo akan berlangsung pada 31 Mei 2016, di mana kelompok KNPB akan demo dengan menerjunkan ribuan anggota dan simpatisannya untuk menyuarakan referendum dan Papua Merdeka. Aksi kelompok separatis itu  mendapat halauan dari ormas Bara Pembela NKRI dan Masyarakat Papua akan berdemo di hari yang sama.

Kelompok KNPB menyuarakan referendum dan mendukung ULMWP agar masuk dalam MSG semakin santer di Kota Jayapura. Kelompok ini sering melakukan aksi ujuk rasa dan berakhir dengan kericuhan.

Seperti diberitakan, delegasi pemerintah Indonesia dan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) masing-masing menggalang opini bertolak belakang, selepas forum Melanesian Spearhead Group (MSG) yang dihelat di Kepulauan Solomon berakhir. 

Pemerintah RI mengklaim proposal ULMWP menjadi anggota penuh MSG ditolak oleh seluruh anggota MSG. Sedangkan pihak separatis ULMWP mengaku sebaliknya.[*JM]

Sumber: HarianPapua/Tabloidjubi/Merdeka/Antara
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus