Menhan: Indonesia Akan Segera Luncurkan Satelit Komunikasi Militer - Jalur Militer

Menhan: Indonesia Akan Segera Luncurkan Satelit Komunikasi Militer

Dalam waktu dekat Kementerian Pertahanan RI dan markas besar TNI akan segera meluncurkan sebuah satelit militer. Keberadaan dan cara kerja satelit canggih ini akan sangat dirahasiakan untuk memperkuat sistem pertahanan militer Indonesia. (Foto: Istimewa)
"Satelit ini bersifat rahasia, dan nantinya semua komunikasi Tentara Nasional Indonesia akan menggunakan satelit tersebut. (Satelit) enggak boleh campur-campur. Itu kan rahasia,"
JAKARTA -- Di tengah semakin cepatnya perkembangan teknologi militer dan pertahanan, Indonesia sepertinya juga harus berpacu dengan waktu. Dalam waktu dekat, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia akan segera meluncurkan sebuah satelit militer canggih ke orbit.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, satelit komunikasi militer Indonesia yang rencananya diluncurkan pada 2019 bersifat rahasia dan berbeda dengan satelit-satelit lain yang. Hal itu dikatakannya di kantor Kementerian Pertahanan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Jumat (1/7/16). 

 "Tidak seperti satelit lain yang bisa digunakan untuk umum atau perusahaan, di mana-mana kan satelit militer itu rahasia," ujar Ryamizard.

"Satelit ini bersifat rahasia, dan nantinya semua komunikasi Tentara Nasional Indonesia akan menggunakan satelit tersebut. (Satelit) enggak boleh campur-campur. Itu kan rahasia," kata Ryamizard.

Indonesia akan meluncurkan satelit komunikasi militer buatan konsorsium Eropa Airbus Defence and Space pada 2019. Airbus ditunjuk Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menggarap satelit militer itu setelah memenangi tender yang juga diikuti oleh Orbital Sciences Corporation asal Amerika Serikat, Loral Space & Communications asal AS, serta satu perusahaan satelit asal Rusia.
Sebuah skema cara kerja dari satelit militer untuk mengintegrasikan seluruh sistem pertahanan dan militer sebuah negara. (Foto: Istimewa)
Kerja sama Indonesia dengan Airbus Defence and Space, menurut mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu, telah dijalin setahun terakhir. Dalam memuluskan rencana pembelian satelit militer, Kemhan RI mengajukan anggaran dalam program pengadaan senilai US$849,3 juta.

Anggaran Disetujui DPR

Sebelumnya, Komisi I DPR telah menyetujui pengajuan anggaran oleh Kementerian Pertahanan dan Markas Besar TNI untuk membeli satelit komunikasi militer dari Airbus Defence and Space. 

Satelit tersebut seharga lebih dari US$500 juta, masih ditambah dengan biaya peluncuran dan asuransi yang berjumlah sekitar US$300 juta. Total anggaran yang dibutuhkan untuk satelit militer ini diperkirakan bisa mencapai US$1 miliar atau Rp13 triliun.

Seperti dikutip dari Antara, laman IHS Janes, edisi Kamis, menyatakan, persetujuan Komisi I DPR itu terjadi pada Senin lalu (27/6/2016). Satelit komunikasi militer Indonesia itu akan beroperasi pada frekuensi L-Band. Spesifikasi dan karakteristik satelit itu juga akan dikembangkan dan disesuaikan dengan keperluan operator dan institusi Indonesia. 

Setelah diluncurkan, satelit komunikasi militer Indonesia itu akan dialokasikan pada koordinat 123 bujur timur, sebagaimana jatah penempatan satelit bagi Indonesia oleh Uni Telekomunikasi Internasional. 

Koordinat itu sebelumnya ditempati satelit Garuda-1 yang dimiliki Asia Cellular Satellite, yang telah digeser karena sejumlah ketidakberesan sistem. Adapun, pembiayaan satelit militer Indonesia itu akan berlangsung dalam skema tahun jamak selama lima tahun.[JM]

Sumber: Antara/CNN Indonesia
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus