Jet tempur Sukhoi SU-35. (Foto: nationalinterest.org) |
"Tidak pernah disebutkan bahwa pesawat itu akan dikirimkan tahun ini. Mungkin tahun depan, di akhir tahun depan, tapi saya tidak bisa memberikan tanggal pastinya. Karena jet tempur ini memiliki teknologi yang cukup rumit, jadi diperlukan pelatihan dan ini akan membutuhkan waktu. Ini adalah proses yang cukup panjang,"JAKARTA -- Keinginan Indonesia untuk bisa segera memiliki jet tempur canggih Sukhoi SU-35 hingga kini masih menemui banyak kendala. Hal ini ditekankan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Dubes Rusia itu menyatakan, pembelian peralatan militer, khususnya jet tempur tidak sesederhana membeli barang dari supermarket. Dan butuh proses panjang dalam pengirimanya. Vorobieva menuturkan jet tempur generasi terbaru Rusia itu mungkin baru akan diterima Indonesia pada tahun depan dan pengiriman akan dilakukan dalam beberapa tahap.
"Soal Su-35, kontraknya sudah ditandangani, tapi ini bukan transaksi instan. Perakitan jet tempur itu membutuhkan waktu, uji coba dan juga pengirimannya membutuhkan waktu," jelas Vorobieva, Rabu (17/10/2018).
Ia lalu menuturkan, setelah pengiriman, masih ada proses lain yang harus dijalankan, yakni pelatihan. Vorobieva menuturkan, para pilot Indonesia harus terlebih dahulu mendapat pelatihan dari pilot Rusia dalam mengoperasikan jet tempur ini.
"Tidak pernah disebutkan bahwa pesawat itu akan dikirimkan tahun ini. Mungkin tahun depan, di akhir tahun depan, tapi saya tidak bisa memberikan tanggal pastinya. Karena jet tempur ini memiliki teknologi yang cukup rumit, jadi diperlukan pelatihan dan ini akan membutuhkan waktu. Ini adalah proses yang cukup panjang," tukasnya, seperti dilansir Sindonews.com.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva. |
Namun, memburuknya kondisi perekonomian nasional, membuat pembelian Sukhoi SU-35 seperti jalan ditempat. Pada akhirnya pembelian dilakukan dengan mekanisme barter sejumlah komoditi unggulan Indonesia yang diminati Rusia. Jumlah pembelian pun dikurangi, yang tadinya satu skuadron (16 unit) menjadi hanya 8 unit Sukhoi SU-35.
Jet tempur Sukhoi SU-35 sendiri biasa disebut sebagai jet tempur generasi ke 5 minus. Kecanggihan jet tempur ini bahkan mampu menyaingi jet tempur siluman F-22 Raptor buatan Amerika Serikat.
Indonesia membeli Sukhoi SU-35 untuk menggantikan sejumlah pesawat tempur tua yang sudah memasuki masa pensiun, salah satunya adalah seperti jet tempur F5 E/F Tiger yang sudah dipensiunkan setelah mengabdi lebih dari 35 tahun.[*JM]