Rudal Jet Tempur Israel Menghantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza - Jalur Militer

Rudal Jet Tempur Israel Menghantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Jet-jet tempur Israel menyerang wilayah Gaza, dengan alasan untuk menghancurkan basis-basis pertahanan milisi Hamas yang mereka sebut dengan teroris. (Foto: Baz Ratner / Reuters)
"Dentuman keras kelima roket tersebut menyebabkan guncangan keras di area sekitar, bahkan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia. Debu-debu jatuh dari atap."
GAZA -- Jet tempur Israel semakin meningkatkan intensitas serangan ke wilayah Gaza, Palestina. Bahkan, serangan terbaru militer zionis menghantam Rumah Sakit (RS) Indonesia di Jalur Gaza pada Sabtu (27/10/2018).

RS Indonesia yang digempur Israel berada di Bayt Lahiya, utara Gaza. Beberapa foto yang beredar menunjukkan bangunan medis itu mengalami kerusakan cukup parah. Video diunggah oleh @lummideast yang beredar juga menunjukkan kepanikan para pasien dan staf medis.

Medical Emergency Rescue Committe (MER-C), sebuah lembaga Islam untuk bantuan kesehatan, dalam pernyataan pers-nya mengatakan sekitar lima roket jatuh tidak jauh dari lokasi RS Indonesia.

Dalam siaran pers, Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C, merinci kerusakan yang dialami bangunan RS. Di antaranya, kantor administrasi, toilet, koridor, ICU, dan fasilitas lain. 


Reza mengaku sedang berada di dalam bangunan Wisma Rakyat Indonesia yang terletak di belakang RS Indonesia ketika serangan Israel terjadi. Para pasien sudah dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

"Dentuman keras kelima roket tersebut menyebabkan guncangan keras di area sekitar, bahkan mengakibatkan kerusakan di beberapa bagian RS Indonesia. Debu-debu jatuh dari atap. Saya langsung keluar dari wisma dan melihat kondisi Rumah Sakit Indonesia mengalami kerusakan di beberapa bagian," katanya.

Konflik memanas setelah Israel membunuh lima warga Palestina, empat di antaranya berlangsung saat demo minggu di perbatasan Gaza-Israel. Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sudah 213 warga Gaza tewas dalam sejak demonstrasi mingguan di perbatasan dijalankan sejak Maret 2018. Sementara seorang serdadu Israel tewas oleh penembak jitu Palestina.

Asap masih membumbung di Rumah Sakit Indonesia di wilayah Gaza, akibat dihantam rudal jet tempur Israel. (Foto: MER-C)
Namun, Israel beralasan, serangan besar ini sebagai respons atas tembakan sekitar 30 roket oleh kelompok milisi di Gaza yang berlangsung sejak Jumat malam. Di kota-kota Israel yang berbatasan dengan Gaza, sirine menyala sepanjang malam, dan penduduk berlindung di bunker-bunder anti bom. Sejumlah roket Palestina ditembak jatuh saat masih meluncur.

Menurut laporan Reuters, konfrontasi Gaza dan Israel ini merupakan yang terbesar sejak Agustus lalu. Israel menyatakan, jet tempur mereka meluncurkan rudal ke 80 sasaran, termasuk bangunan empat lantai yang digunakan sebagai markas besar Hamas. Mereka menuding kelompok Hamas adalah pihak yang bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi di Gaza.

Rumah Sakit Indonesia, Bukti Kehadiran Indonesia di Palestina


Rumah Sakit Indonesia yang telah beroperasi sejak 2012 didirikan oleh sejumlah lembaga solidaritas Indonesia untuk Palestina, dengan dana sumbangan dari berbagai organisasi Islam dan kaum muslimin dari Indonesia. Rumah Sakit Indonesia  ini resmi beroperasi pada 27 Desember 2015.

Ide untuk membangun Rumah Sakit Indonesia dicetuskan pada Januari 2009. Pembangunan fisik baru dimulai pada Mei 2011. Saat terjadi dua peperangan besar tahun 2013 dan 2014, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza tetap berjalan.

Rumah sakit ini dilengkapi fasilitas moderen, diantaranya memiliki pusat trauma, 110 tempat tidur,IGD, radiologi CitiScan yang bisa memindai hingga 128 slice, dan lain-lain. Peralatan-peralatan medis tersebut dibeli dan didatangkan dari Eropa dan China. Saat ini, Rumah Sakit Indonesia dikelola oleh petugas medis Palestina.

Rumah sakit yang dalam pembangunannya mendatangkan 100 relawan ahli bangunan asal Indonesia ini, hampir sempat terhenti pembangunannya, karena pemerintah Indonesia tidak menepati janji untuk memberikan bantuan dana. Namun, berbagai Ormas Islam pun akhirnya sepakat untuk melanjutkan pembangunan melalui dana sumbangan umat Islam di tanah air.

Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, yang 100 persen dananya berasal dari bantuan ormas dan masyarakat muslim di Indonesia. (Foto: Istimewa)
"Pemerintah, baik eksekutif dan legislatif terlibat ingkar janji. Mereka bersama-sama ingkar janji. Namun karena ini amanah, kami akan tetap melanjutkan. Saya pastikan, ini murni dana dari masyarakat Indonesia. Tidak ada bantuan dari negara barat atau timur tengah. Inilah sebabnya kita namakan Rumah Sakit Indonesia, " ujar Ketua MER-C untuk Palestina, Joserizal Jurnalis, Sabtu (16/7/2011).

Pembangunan menelan biaya sekitar Rp126 miliar. Dibangun di atas tanah wakaf pemerintah Palestina seluas 16.261 meter persegi. 

Setelah di Jalur Gaza, umat Islam Indonesia juga berencana membangun rumah sakit di wilayah Tepi Barat, namun, mendapat blokade dan penolakan dari zionis Israel. Membangun fasilitas medis di tengah gempuran senjata dari Israel bukan sesuatu yang mudah dilakukan.

"Rumah sakit ini merupakan bentuk perwujudan dan kasih sayang rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina. Berikutnya, kami akan berusaha untuk membangun pusat kesehatan di Tepi Barat," ujar Ketua MerC Joserizal.[*JM]
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus