Jet-jet tempur Amerika Serikat dan pasukan koalisi menghujani salah satu kota di Suriah dengan menggunakan bom fosfor yang dilarang. (Foto: ©Karim Sahib / AFP) |
"Saat ini, kami belum menerima laporan penggunaan fosfor putih. Tak ada unit militer di daerah tersebut bahkan memiliki amunisi fosfor putih,"DAMASKUS -- Jet-jet tempur koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah menjatuhkan bom fosfor putih di provinsi timur Suriah, Dayr al-Zawr. Sumber-sumber lokal mengatakan kepada kantor berita resmi Suriah, SANA, bahwa serangan udara itu juga menargetkan kota kecil Hajin pada hari Sabtu (13/10).
Pada tanggal 8 September, dua pesawat tempur F-15 dari Angkatan Udara AS menargetkan kota Suriah yang sama dengan bom fosfor putih. Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia, Mayor Jenderal Vladimir Savchenko, mengumumkan dalam sebuah pernyataan, bahwa serangan udara menyebabkan kebakaran besar-besaran di situs tersebut.
Jet tempur Amerika juga menggunakan bom fosfor ketika menyerang kota di Deir Ezzor, Suriah. Dalam laporan Pusat Rekonsiliasi Rusia di Suriah, dua jet tempur F-15 memakai bom terlarang itu. Kantor berita Rusia, TASS dan RIA, melaporkan bahwa serangan itu menargetkan Desa Hajin, kantung ISIS terakhir di Suriah.
White phosphorus atau bom fosfor adalah bom yang sangat merusak dan mematikan. Jika terkena oksigen, fosfor yang meledak tersebut bisa mengeluarkan asap putih dengan suhu panas yang tinggi. Jika terkena ledakan bom itu, korban bakal menderita luka bakar parah yang sangat sulit untuk disembuhkan. Penggunaan bom ini telah dilarang di Konvensi Jenewa 1980.
"Akibat serangan dengan bom fosfor, timbul kobaran api besar di kawasan itu," ulas Savchenko dilansir Russian Today Minggu (9/9).
Amerika Membantah Gunakan Bom Fosfor
Walau berbagai bukti video, foto maupun data intelijen memperlihatkabn bahwa Amerika Serikat telah menggunakan bom fosfor yang terlarang di Suriah, namun, AS tetap bergeming dan membantahnya.
Juru bicara Pentagon Komandan Sean Robertson kepada kantor berita TASS mengatakan, dia belum mendapat laporan adanya jet tempur AS yang menggunakan bom fosfor dalam pengeboman di Deir Ezzor. Amerika dan koalisinya memastikan bahwa serangan udara mereka tepat sasaran dan tidak menggunakan amunisi yang dilarang.
Rakyat Suriah berusaha melarikan diri dari serangan bom fosfor yang dijatuhkan jet tempur pasukan koalisi Barat. (Foto: Mohammed Abed /AFP/Getty Images) |
Meski demikian, sejumlah kelompok pemerhati hak asasi manusia selama ini memang kerap menyatakan bahwa koalisi AS menggunakan fosfor putih untuk menggempur ISIS. Pemerhati HAM khawatir karena bom ini dapat membunuh dan membakar manusia hingga menembus tulang.
Sebelumnya, Rusia menyebut pemberontak di Idlib berniat menggunakan senjata kimia. Senjata itu bakal digunakan menyerang warga sipil, sehingga bisa dijadikan alasan bagi AS dan sekutunya untuk memerangi Presiden Bashar al-Assad.
Dalam sejumlah serangan, jet tempur Amerika justru menyerang basis-basis pertahanan Suriah yang didukung oleh Iran dan Rusia, namun selalu dibantah pasukan koalisi bahwa mereka hanya menargetkan kelompok teroris ISIS di Suriah.
Amerika dan koalisi Barat malah balik menuduh Suriah dan kekuatan pendukungnya yang menggunakan senjata kimia untuk menyerang warga sipil Suriah, walaupun tuduhan ini pada akhirnya tidak menemui kebenarannya.[*JM]
Sumber: TASS / SANA / RIA