China Nyatakan Siap Perang Hadapi Amerika di Laut China Selatan - Jalur Militer

China Nyatakan Siap Perang Hadapi Amerika di Laut China Selatan

Presiden China, Xi Jinping saat menghadiri sebuah parade militer angkatan perang China. (Foto: Istimewa)
"Amerika diharapkan untuk melakukan lebih banyak latihan kebebasan navigasi di wilayah Laut Cina Selatan, dan karena itu tidak mengakui hak Beijing terhadap pulau buatan, seperti Mischief Reef, mungkin akan ada lebih banyak gesekan militer antara kedua negara di sana,"
BEIJING -- Presiden China Xi Jinping memberikan komando kepada seluruh tentara negeri tirai bambu tersebut untuk selalu siap berperang dalam situasi apapun. Terutama terkait mengenai ekspansi militer China di kawasan Laut China Selatan (LCS).

Jinping mengingatkan agar militer China selalu memantau LCS dengan ketat, terutama untuk mengetahui pergerakan militer negara-negara yang terlibat konflik dikawasan tersebut seperti Taiwan, Vietnam, Filipina dan ikut campurnya kekuatan militer Amerika Serikat (AS) di perairan kaya minyak tersebut.

"Ini perlu untuk memperkuat misi dan berkonsentrasi bersiap untuk berperang. Kami perlu mempertimbangkan semua situasi rumit dan membuat rencana darurat dengan tepat. Kami harus meningkatkan latihan kesiapan tempur, latihan bersama dan latihan konfrontatif untuk meningkatkan kemampuan prajurit dan persiapan untuk perang," kata Jinping, dikutip dari New Zealand Herald, Minggu (28/10/2018).

Kunjungan Jinping ke komando militer adalah salah satu dari beberapa yang dia buat selama perjalanan empat hari ke provinsi selatan China yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan di tengah perlambatan ekonomi, dan perdagangan yang berkembang dan sengketa strategis dengan Amerika.

Pernyataan ini muncul sehari setelah Menteri Penasihat Umum Chin dan Menteri Pertahanan Wei Fenghe mengatakan negara itu tidak akan pernah menyerahkan satu bagian dari wilayahnya, terutama terkait bantuan militer AS kepada Taiwan yang ingin melepaskan diri dari China daratan.

Salah satu misi utama dari Komando Militer Selatan China adalah mengawasi Laut Cina Selatan. Ini adalah area di mana ketegangan dan aktivitas militer yang melibatkan China, AS, dan kekuatan lainnya telah tumbuh dengan terus menerus.

Awal bulan ini, sebuah kapal perusak China hampir bertabrakan dengan kapal perang AS di perairan yang disengketakan setelah melakukan apa yang digambarkan AS sebagai manuver "berbahaya dan tidak profesional" dalam upaya untuk memperingatkannya agar meninggalkan daerah itu.

Pengamat militer mengatakan komentar Jinping kemungkinan besar dimaksudkan untuk meningkatkan semangat dan menegaskan kembali klaim teritorial Beijing di Laut Cina Selatan.

Kapal induk China, Liaoning, saat berpatroli di kawasan Laut China Selatan. (Foto: scmp.com)
"Ini mungkin dimaksudkan sebagai sinyal untuk AS dan setiap pihak yang Beijing rasakan akan menyebabkan provokasi di perairan yang disengketakan," kata Collin Koh, seorang peneliti di Sekolah Studi Internasional S. Rajaratnam di Nanyang Technological University di Singapura.

"Amerika diharapkan untuk melakukan lebih banyak latihan kebebasan navigasi di wilayah Laut Cina Selatan, dan karena itu tidak mengakui hak Beijing terhadap pulau buatan, seperti Mischief Reef, mungkin akan ada lebih banyak gesekan militer antara kedua negara di sana," kata Analis Zhou Chenming yang berbasis di Beijing pun mengambil pandangan yang sama.

Pidato Xi Jinping untuk Komando Militer Selatan juga merupakan peringatan yang jelas bagi pasukan pro-kemerdekaan di Taiwan. Hubungan antara Beijing dan Taipei telah memburuk sejak Tsai Ing-wen dari Partai Progresif Demokrat yang condong ke arah kemerdekaan terpilih sebagai presiden Taiwan pada tahun 2016.

Amerika memberikan bantuan militer besar-besaran kepada Taiwan yang dianggap oleh China sebagai sebuah pernyataan perang. China bersumpah akan merebut kembali Taiwan dengan berbagai macam cara, sekalipun harus menggunakan kekuatan militer dan bahkan senjata nuklir, kepada pulau yang dianggap membangkang tersebut.

Di kawasan Laut China Selatan yang kaya sumber daya alam, China melakukan klaim dan ekspansi sepihak yang menyatakan bahwa perairan internasional tersebut merupakan wilayah kedaulatan China pada masa purba. Hal inilah yang menimbulkan konflik militer baru yang ditentang oleh beberapa negara di kawasan itu.

China mendapat kecaman Internasional setelah secara diam-diam merebut pulau-pulau kecil di Laut China Selatan dan membangun sejumlah pangkalan militer di atasnya. Bahkan sejumlah pulau yang direbut China merupakan wilayah kedaulatan negara lain seperti Vietnam, Filipina, Brunai dan Malaysia yang diakui internasional.[*JM]

Sumber: New Zealand Herald
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus