PYONGYANG --
Media massa dunia sejenak dialihkan dari pemberitaan program nuklir
Korea Utara. Hal ini disebabkan munculnya seorang wanita berparas cantik
dan murah senyum di lingkaran terdekat Presiden Korea Utara, Kim
Jong-Un. Wanita tersebut bernama Kim Yo-Jong.
Kim Yo-jong adalah adik perempuan dari Pemimpin Korut Kim Jong-un. Ia anak terakhir dari mantan pemimpin Korut Kim Jong-il dan mempunyai ibu yang sama dengan Kim Jong-un. Kim Yo Jong membuat sejarah pada hari Jumat saat dia berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018.
Kedatangannya di Korsel sebagai anggota pertama dari keluarga penguasa Korut, merupakan pertanda bahwa saudara perempuan pemimpin tertinggi Kim Jong Un itu, menjadi wanita paling kuat di Korea Utara saat ini.
Si Cantik yang Misterius
Yo-Jong adalah sosok perempuan misterius. Untuk mengetahui siapa sebenarnya perempuan tidak dikenal ini, kita harus mundur beberapa waktu tepatnya saat mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il, wafat pada 2011 lalu.
Kim Yo-jong diyakini sebagai anak termuda dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, dari ibu bernama Ko Yong Hui, seorang penari etnis Korea yang lahir di Jepang dan sewaktu kecil pindah ke Korea Utara, satu dekade setelah berakhirnya perang dengan Korea Selatan.
Ko Yong Hui diyakini telah bertemu dengan Kim Jong Il setelah dia pernah menikah dan memiliki seorang putra, Kim Jong Nam, dan satu anak perempuan, Kim Sol Song.
Setelah Ko Yong Hui melahirkan Kim Jong Chol dan pemimpin tertinggi masa depan Kim Jong Un, Kim Yo Jong menjadi tambahan terbaru untuk keluarga penguasa, yang saat itu masih dipimpin oleh pendiri Korea Utara Kim Il Sung, yang meninggal pada tahun 1994.
Ketiga saudara kandung itu terbawa dalam
isolasi relatif dari anggota keluarga lainnya, kemungkinan karena usaha
Kim Jong Il untuk menjauhkan mereka dari ayahnya.
Yo-jong lahir pada tanggal 26 September 1987, dan saat ini diyakini berusia sekitar 30 tahun. Kim Yo-jong dan Kim Jong-un diyakini sangat dekat karena mereka menempuh pendidikan di sekolah swasta yang sama di Swiss pada akhir 1990an, dan karena mereka sudah dekat, mereka saling melindungi saat di sekolah.
"Dia tinggal di kedutaan bersama saudaranya dengan nama samaran. Mereka digambarkan sebagai anak-anak pekerja rumah tangga, pembantu dan tukang kebun," kata seorang ahli Korut yang mengelola blog dan kontributor untuk situs Johns Hopkins University’s Korean Studies, Michael Madden, seperti dikutip dari ABC News.go, Kamis (8/2/2017).
Pemain yang Bergerak Di belakang Layar
Tidak banyak yang diketahui tentang Kim Yo Jong setelah kembali belajar di Korea Utara. Namun, ibunya dilaporkan meninggal karena kanker payudara saat menjalani perawatan di Paris pada tahun 2004.
Yo-jong muncul pertama kali saat upacara pemakaman resmi mendiang ayahnya. Saat itu kehadiran Yo-jong menarik perhatian sejumlah pengamat. Sosok gadis muda terlihat aktif dan berdiri dekat dengan pewaris Jong-il, Kim Jong-un, membuat pengamat tidak mengalihkan pandangan sedikit pun.
Kim Yo-jong, yang berusia tiga tahun lebih muda dari Kim Jong-un, tampaknya bergerak mendekati pusat kekuasaan setelah pamannya dieksekusi dan bibinya menghilang dari foto-foto resmi pada tahun 2013.
Laporan berita televisi pada waktu itu menunjukkan Yo-jong muda masuk dalam lapisan pejabat senior.
Selama bertahun-tahun sejak pemakaman Kim Jong-il, para analis terus memperhatikan keberadaan perempuan misterius ini di televisi Korut.
Televisi Korut adalah satu-satunya sumber penting yang menawarkan petunjuk informasi tentang apa yang terjadi di dalam negara tertutup itu.
Sesekali, ia muncul di belakang Kim Jong-un di sebuah stadion yang mengarah ke panggung saat acara-acara resmi kenegaraan, atau berjalan-jalan dengan bebasnya di dekat Kim Jong-un dan istrinya saat mereka berkeliling tempat monumental.
Bahasa tubuhnya yang bebas sangat kontras dibandingkan dengan pejabat tua lain yang kokoh bak tentara dan sangat sopan di hadapan diktator muda Korut.
Memiliki Hak Istimewa
Sampai saat ini, Kim Yo Jong adalah satu-satunya saudara kandung Jon-un yang menikmati berita utama internasional. Konghan Oh, dari Brookings Institute, mengatakan bahwa adik perempuan Kim Jong-un tersebut memiliki hak istimewa. "Dia telah diberi banyak kesempatan untuk bepergian," kata Oh.
Yo-jong sendiri terakhir kali terlihat di luar negeri pada tahun 2011 ketika dia diduga menghadiri konser Eric Clapton dengan kakaknya, Jung-chul, di Singapura. Konfirmasi identitas resmi Kim Yong-jong akhirnya muncul pada tahun 2014.
Ia menemani saudara laki-lakinya dalam memberikan suara untuk Majelis Rakyat Tertinggi. Penyiar berita untuk pertama kalinya menyebut Yo-jong sebagai "pejabat senior" Komite Sentral Partai Buruh.
Ia kemudian diangkat sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh. Tanggung jawab utamanya adalah untuk "mendewakan" dan mengumpulkan dukungan publik untuk pemimpin nasional.
Karirnya kemudian melesat dengan cepat dan menempatkannya dalam kursi kekuasaan di komite pusat Partai Buruh pada tahun 2016. Ia dipromosikan pada Oktober lalu menjadi Wakil Direktur Pertama Departemen Organisasi dan Kepemimpinan.
Dia sekarang bertanggung jawab atas keamanan negara yang mengawasi pejabat senior di partai dan militer.
Dalam sebuah birokrasi yang kaku dan tak kenal ampun seperti Korea Utara, sedikit tersisa kesempatan para ahli untuk berspekulasi tentang, bagaimana kemunculan Kim Yo Jong telah memberikan pengaruh terhadap kekuasaan Kim Jong Un, di tengah sistem kekuasaan yang sangat di dominasi kaum laki-laki dan pengaruh mendiang ayahnya.
Sejumlah elit tua Korut, beberapa di antaranya mungkin skeptis terhadap kemampuan pemimpin milenium untuk memerintah.
Namun, Kim Jong Un menjawab kecurigaan ini dengan pembersihan, termasuk pamannya Jang Song Thaek, yang dieksekusi pada 2013. Jong-un kini telah mengganti wajah-wajah tua tersebut dengan yang lebih muda.
Dr. John Park, Direktur Bidang Studi Korea di Harvard School Kennedy School mengatakan kepada Newsweek, Kim Yo Jong telah menentang spekulasi awal "bahwa dia adalah orang yang bodoh atau tidak penting" dan malah terbukti menjadi bagian dari "generasi baru" pemimpin Kim Jong Un.
Sosok Harapan Perubahan
Kim Yo-jong akan menjadi anggota keluarga pertama dari penguasa Korut yang mengunjungi Korsel sejak berakhirnya perang Korea dengan perjanjian gencatan senjata pada 1953.
Ini adalah penampilan internasional pertamanya yang terkenal di panggung utama, meskipun secara teknis dia hanya anggota delegasi yang dipimpin oleh negarawan senior Korut yang berusia lanjut, Kim Yong Nam yang berusia 90 tahun.
Untuk alasan keamanan, beberapa rincian jadwal perjalanan tiga hari Yo-jong di Korsel sangat dirahasikan.
Setelah sampai di Bandara Internasional Incheon Selatan, menggunakan jet pribadi Kim Jong-un, Yo-jong langsung mengadakan pertemuan singkat dengan para pejabat Korsel, termasuk dengan Menteri Unifikasi Cho Myoung-gyon, sebelum dibawa dengan limusin hitam berkecepatan tinggi ke Pyeongchang untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Korut
mengirim 22 atlet untuk mengikuti olimpiade, yang sedang diadakan di
Pyeongchang, yang akan bersaing dalam tiga cabang olahraga.
Kehadiran Korut dalam olimpiade tersebut dapat terlaksana setelah dicapainya kesepakatan antara delegasi dari dua pejabat Korea dan Olimpiade di Lausanne, Swiss.
Kehadiran delegasi tingkat tinggi Korut dan Yong-jun tentu mempunyai daya tarik tersendiri. Sebab ini merupakan pertama kalinya seorang anggota dinasti Kim telah menginjakkan kaki di negara tersebut, sejak Perang Korea berdarah berakhir pada 1953.
Jo-jung terlihat tampak sangat percaya diri dan santai saat pembukaan olimpiade disiarkan langsung di televisi Korea Selatan. Dia bahkan duduk hanya terpisah beberapa meter dari Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.
Saat ini dunia menanti, akankah Kim Yo-jung mampu menjadi bintang baru yang akan memberikan cahaya perubahan pada pemerintahan dinasti paling tertutup di Bumi itu.(JM)
Sumber: thesun.co.uk/newsweek.com/ABC News.go
Kim Yo-jong adalah adik perempuan dari Pemimpin Korut Kim Jong-un. Ia anak terakhir dari mantan pemimpin Korut Kim Jong-il dan mempunyai ibu yang sama dengan Kim Jong-un. Kim Yo Jong membuat sejarah pada hari Jumat saat dia berjabat tangan dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018.
Kedatangannya di Korsel sebagai anggota pertama dari keluarga penguasa Korut, merupakan pertanda bahwa saudara perempuan pemimpin tertinggi Kim Jong Un itu, menjadi wanita paling kuat di Korea Utara saat ini.
Si Cantik yang Misterius
Yo-Jong adalah sosok perempuan misterius. Untuk mengetahui siapa sebenarnya perempuan tidak dikenal ini, kita harus mundur beberapa waktu tepatnya saat mantan pemimpin Korut, Kim Jong-il, wafat pada 2011 lalu.
Kim Yo-jong diyakini sebagai anak termuda dari pemimpin Korea Utara Kim Jong Il, dari ibu bernama Ko Yong Hui, seorang penari etnis Korea yang lahir di Jepang dan sewaktu kecil pindah ke Korea Utara, satu dekade setelah berakhirnya perang dengan Korea Selatan.
Ko Yong Hui diyakini telah bertemu dengan Kim Jong Il setelah dia pernah menikah dan memiliki seorang putra, Kim Jong Nam, dan satu anak perempuan, Kim Sol Song.
Setelah Ko Yong Hui melahirkan Kim Jong Chol dan pemimpin tertinggi masa depan Kim Jong Un, Kim Yo Jong menjadi tambahan terbaru untuk keluarga penguasa, yang saat itu masih dipimpin oleh pendiri Korea Utara Kim Il Sung, yang meninggal pada tahun 1994.
Silsilah dinasti Korea Utara. |
Yo-jong lahir pada tanggal 26 September 1987, dan saat ini diyakini berusia sekitar 30 tahun. Kim Yo-jong dan Kim Jong-un diyakini sangat dekat karena mereka menempuh pendidikan di sekolah swasta yang sama di Swiss pada akhir 1990an, dan karena mereka sudah dekat, mereka saling melindungi saat di sekolah.
"Dia tinggal di kedutaan bersama saudaranya dengan nama samaran. Mereka digambarkan sebagai anak-anak pekerja rumah tangga, pembantu dan tukang kebun," kata seorang ahli Korut yang mengelola blog dan kontributor untuk situs Johns Hopkins University’s Korean Studies, Michael Madden, seperti dikutip dari ABC News.go, Kamis (8/2/2017).
Pemain yang Bergerak Di belakang Layar
Tidak banyak yang diketahui tentang Kim Yo Jong setelah kembali belajar di Korea Utara. Namun, ibunya dilaporkan meninggal karena kanker payudara saat menjalani perawatan di Paris pada tahun 2004.
Yo-jong muncul pertama kali saat upacara pemakaman resmi mendiang ayahnya. Saat itu kehadiran Yo-jong menarik perhatian sejumlah pengamat. Sosok gadis muda terlihat aktif dan berdiri dekat dengan pewaris Jong-il, Kim Jong-un, membuat pengamat tidak mengalihkan pandangan sedikit pun.
Kim Yo-jong, yang berusia tiga tahun lebih muda dari Kim Jong-un, tampaknya bergerak mendekati pusat kekuasaan setelah pamannya dieksekusi dan bibinya menghilang dari foto-foto resmi pada tahun 2013.
Laporan berita televisi pada waktu itu menunjukkan Yo-jong muda masuk dalam lapisan pejabat senior.
Selama bertahun-tahun sejak pemakaman Kim Jong-il, para analis terus memperhatikan keberadaan perempuan misterius ini di televisi Korut.
Televisi Korut adalah satu-satunya sumber penting yang menawarkan petunjuk informasi tentang apa yang terjadi di dalam negara tertutup itu.
Sesekali, ia muncul di belakang Kim Jong-un di sebuah stadion yang mengarah ke panggung saat acara-acara resmi kenegaraan, atau berjalan-jalan dengan bebasnya di dekat Kim Jong-un dan istrinya saat mereka berkeliling tempat monumental.
Bahasa tubuhnya yang bebas sangat kontras dibandingkan dengan pejabat tua lain yang kokoh bak tentara dan sangat sopan di hadapan diktator muda Korut.
Memiliki Hak Istimewa
Sampai saat ini, Kim Yo Jong adalah satu-satunya saudara kandung Jon-un yang menikmati berita utama internasional. Konghan Oh, dari Brookings Institute, mengatakan bahwa adik perempuan Kim Jong-un tersebut memiliki hak istimewa. "Dia telah diberi banyak kesempatan untuk bepergian," kata Oh.
Yo-jong sendiri terakhir kali terlihat di luar negeri pada tahun 2011 ketika dia diduga menghadiri konser Eric Clapton dengan kakaknya, Jung-chul, di Singapura. Konfirmasi identitas resmi Kim Yong-jong akhirnya muncul pada tahun 2014.
Ia menemani saudara laki-lakinya dalam memberikan suara untuk Majelis Rakyat Tertinggi. Penyiar berita untuk pertama kalinya menyebut Yo-jong sebagai "pejabat senior" Komite Sentral Partai Buruh.
Ia kemudian diangkat sebagai wakil direktur Departemen Propaganda dan Agitasi Partai Buruh. Tanggung jawab utamanya adalah untuk "mendewakan" dan mengumpulkan dukungan publik untuk pemimpin nasional.
Karirnya kemudian melesat dengan cepat dan menempatkannya dalam kursi kekuasaan di komite pusat Partai Buruh pada tahun 2016. Ia dipromosikan pada Oktober lalu menjadi Wakil Direktur Pertama Departemen Organisasi dan Kepemimpinan.
Dia sekarang bertanggung jawab atas keamanan negara yang mengawasi pejabat senior di partai dan militer.
Dalam sebuah birokrasi yang kaku dan tak kenal ampun seperti Korea Utara, sedikit tersisa kesempatan para ahli untuk berspekulasi tentang, bagaimana kemunculan Kim Yo Jong telah memberikan pengaruh terhadap kekuasaan Kim Jong Un, di tengah sistem kekuasaan yang sangat di dominasi kaum laki-laki dan pengaruh mendiang ayahnya.
Sejumlah elit tua Korut, beberapa di antaranya mungkin skeptis terhadap kemampuan pemimpin milenium untuk memerintah.
Namun, Kim Jong Un menjawab kecurigaan ini dengan pembersihan, termasuk pamannya Jang Song Thaek, yang dieksekusi pada 2013. Jong-un kini telah mengganti wajah-wajah tua tersebut dengan yang lebih muda.
Dr. John Park, Direktur Bidang Studi Korea di Harvard School Kennedy School mengatakan kepada Newsweek, Kim Yo Jong telah menentang spekulasi awal "bahwa dia adalah orang yang bodoh atau tidak penting" dan malah terbukti menjadi bagian dari "generasi baru" pemimpin Kim Jong Un.
Sosok Harapan Perubahan
Kim Yo-jong akan menjadi anggota keluarga pertama dari penguasa Korut yang mengunjungi Korsel sejak berakhirnya perang Korea dengan perjanjian gencatan senjata pada 1953.
Ini adalah penampilan internasional pertamanya yang terkenal di panggung utama, meskipun secara teknis dia hanya anggota delegasi yang dipimpin oleh negarawan senior Korut yang berusia lanjut, Kim Yong Nam yang berusia 90 tahun.
Untuk alasan keamanan, beberapa rincian jadwal perjalanan tiga hari Yo-jong di Korsel sangat dirahasikan.
Setelah sampai di Bandara Internasional Incheon Selatan, menggunakan jet pribadi Kim Jong-un, Yo-jong langsung mengadakan pertemuan singkat dengan para pejabat Korsel, termasuk dengan Menteri Unifikasi Cho Myoung-gyon, sebelum dibawa dengan limusin hitam berkecepatan tinggi ke Pyeongchang untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.
Saudari Kim Jong-un dengan pengawalan ekstra ketat hadir sebagai delegasi Korea Utara, saat upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2018, di Korea Selatan. (Foto: AP) |
Kehadiran Korut dalam olimpiade tersebut dapat terlaksana setelah dicapainya kesepakatan antara delegasi dari dua pejabat Korea dan Olimpiade di Lausanne, Swiss.
Kehadiran delegasi tingkat tinggi Korut dan Yong-jun tentu mempunyai daya tarik tersendiri. Sebab ini merupakan pertama kalinya seorang anggota dinasti Kim telah menginjakkan kaki di negara tersebut, sejak Perang Korea berdarah berakhir pada 1953.
Jo-jung terlihat tampak sangat percaya diri dan santai saat pembukaan olimpiade disiarkan langsung di televisi Korea Selatan. Dia bahkan duduk hanya terpisah beberapa meter dari Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence.
Saat ini dunia menanti, akankah Kim Yo-jung mampu menjadi bintang baru yang akan memberikan cahaya perubahan pada pemerintahan dinasti paling tertutup di Bumi itu.(JM)
Sumber: thesun.co.uk/newsweek.com/ABC News.go