Israel Tolak Kembalikan Dataran Tinggi Golan ke Suriah - Jalur Militer

Israel Tolak Kembalikan Dataran Tinggi Golan ke Suriah

Pasukan Israel saat berpatroli di Dataran Tinggi Golan. Perdana Menteri Israel menyatakan tidak akan pernah menyerahkan dataran tinggi Golan yang mereka rebut dari Suriah dalam perang Yom Kippur. Israel bahkan meminta sekutu abadinya Amerika Serikat mendukung klaim tersebut. (Foto: istimewa)
"UE mengakui Israel sesuai perbatasan pra tahun 1967-nya, apa pun klaim pemerintah (Israel) terkait daerah lain, sampai dengan penyelesaian akhir disimpulkan, Ini adalah posisi konsolidasi umum UE dan negara-negara anggotanya,"
TEL AVIV -- Zionis Israel sepertinya pantas disebut sebagai kolonial sejati di Timur Tengah. Setelah menjajah dan perampas seluruh tanah bangsa Palestina, kini Israel ingin menguasai secara utuh Dataran Tinggi Golan yang merupakan wilayah kedaulatan Suriah, ke dalam wilayah jajahan mereka.

Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu saat memimpin rapat kabinet terbatas di Dataran Tinggi Golan pada Minggu 17 April siang waktu setempat, meminta dunia mengakui kedaulatan Israel di wilayah tersebut serta berjanji tidak akan mengembalikan Golan ke Suriah dalam pidato pembukaannya.

Pengambilan waktu dan lokasi rapat kabinet itu diduga sengaja dilakukan bertepatan dengan negosiasi damai Suriah di Jenewa, Swiss. “Dataran Tinggi Golan telah menjadi bagian integral Israel sejak zaman dahulu. 

Puluhan Sinagoga kuno di sekitar kita sekarang ini telah memberi bukti. Golan adalah bagian integral Israel di era baru,” ucap Netanyahu seperti dilansir New York Times, Senin (18/4/2016). Pria 66 tahun itu mengaku telah menyampaikan sikap Israel kepada Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry. 

Netanyahu tidak masalah dengan perjanjian diplomatik dengan Suriah selama tetangganya itu tidak mengganggu keamanan dalam negeri Israel.

Bashar al-Jaafari, Duta Besar Suriah untuk PBB, mengecam Israel, dengan menyebut negara zionis tersebut melakukan "provokasi yang tidak bertanggung jawab”.

Dunia Mengecam

Pernyataan Benjamin Netanyahu untuk menganeksasi seluruh dataran tinggi Golan mendapat kecaman dunia. Bahkan kecaman pun datang dari negara-negara Uni Eropa yang selama ini biasanya selalu menyokong Israel.

Perdana Menteri Israel saat memimpin rapat kabinetnya di wilayah dataran tinggi Golan, yang merupakan wilayah kedaulatan Suriah. (Foto: istimewa)
Kepala Kebijakan Urusan Luar Negeri Uni Eropa (UE) Federica Mogherini, pada Selasa, 19/04/16, menyebut bahwa Uni Eropa (UE) tidak mengakui kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan.

Mogherini mematahkan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang mengklaim Dataran Tinggi Golan adalah milik Israel dan takkan menyerahkan kepada Suriah.

"UE mengakui Israel sesuai perbatasan pra tahun 1967-nya, apa pun klaim pemerintah (Israel) terkait daerah lain, sampai dengan penyelesaian akhir disimpulkan, Ini adalah posisi konsolidasi umum UE dan negara-negara anggotanya," kata Mogherini.

Pernyataan UE itu disampaikan Mogherini menjelang pertemuan di Brussels, ibu kota Belgia, yang diikuti lembaga donor internasional dalam rangka mendukung perekonomian Palestina. Pertemuan itu dihadiri para menteri dan pejabat tinggi Israel, pada Ahad, 17/04/16.

Dataran Tinggi Golan adalah sebuah dataran tinggi di wilayah perbatasan Israel, Lebanon, Yordania dan Suriah. Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah, namun Israel mencaploknya dari tangan Suriah pada tahun 1967 dalam Perang Enam Hari. Setelah itu mereka perlahan-lahan mengambil wilayah Golan tanpa diketahui dunia internasional.


Pada awal Perang Yom Kippur 1973, Suriah berhasil merebutnya kembali, namun serangan balik Israel berhasil mengusir Suriah dari sebagian besar Dataran Tinggi Golan.
Dataran Tinggi Golan, tanah strategis milik Suriah yang berhasil direbut Israel pada saat perang Arab-Israel. (Gambar: Istimewa)
Di dataran tinggi ini terdapat pula bukit-bukit yang pada Perang Arab-Israel selalu diperebutkan, seperti Bukit Hermon dan Bukit Booster yang merupakan pusat pengamatan tentara Israel yang dikenal dengan "Mata Israel" (The Eye of Israel).

Dataran Tinggi Golan jatuh ke tangan Suriah setelah mandat Prancis di wilayah tersebut berakhir pada 1940. Bagian dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel dianggap dunia internasional sebagai penjajahan terhadap teritori Suriah. (*JM)

Sumber: Islamtimes
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus