Rusia Percepat Pembangunan Pangkalan Militer di Tartus - Jalur Militer

Rusia Percepat Pembangunan Pangkalan Militer di Tartus

Kapal perang dan pasukan Angkatan Laut Rusia di pelabuhan Tartus, Suriah. (Foto: Sputnik / Grigoriy Sisoev)
"Kami akan memiliki pangkalan angkatan laut permanen di Tartus. Dokumen yang diperlukan untuk mempersiapkan hal ini telah dibuat dan kini menunggu persetujuan lembaga khusus negara,"
TARTUS -- Rusia tidak menganggap remeh ide Amerika Serikat (AS) dan kekuatan koalisinya untuk menerapkan zona larangan terbang di langit Suriah, menyusul semakin terdesaknya kekuatan kelompok pemberontak dan ISIS dukungan AS.

Menjawab hal tersebut, Rusia mempercepat pembangunan pangkalan Angkatan Laut permanen di pelabuhan Suriah, dan memperkuat pangkalan militer Tartus. Hal ini dikatakan oleh Wakil Menteri Pertahanan Rusia Nikolai Pankov, Senin (10/10).

"Kami akan memiliki pangkalan angkatan laut permanen di Tartus. Dokumen yang diperlukan untuk mempersiapkan hal ini telah dibuat dan kini menunggu persetujuan lembaga khusus negara," ujar Pankov seperti diberitakan Al Arabiya, Selasa (11/10).

Pernyataan Pankov secara tidak langsung merespon rencana AS dan koalisinya menerapkan zona larangan terbang di negara sekutunya tersebut. Selain itu, secara tidak langsung Rusia hendak memperluas jejak militer di Suriah.

Senator Rusia Igor Morozov juga mengatakan, dengan adanya pangkalan laut permanen, banyak kapal Rusia yang lebih mudah untuk beroperasi. Hal itu karena di sana akan terdapat fasilitas mengisi dan memasok bahan bakar yang lebih besar.

Pelabuhan Tartus dilihat dari pencitraan satelit. (Foto: en.alalam.ir)
Sejak 2015 lalu, Rusia telah membantu Pemerintah Suriah yang dipimpin oleh Presiden bashar Al Assad untuk melawan oposisi dan kelompok teror ISIS. Rusia bahkan telah mengerahkan sistem persenjataan canggih mereka, seperti pesawat tempur, bomber, tank, kapal perang dan personel militer untuk memperkuat militer Suriah dalam menggempur ISIS.

Sebenarnya, Rusia telah memiliki pangkalan udara permanen di Suriah, tepatnya di Hmeymin, Provinsi Latakia. Selama ini, pangkalan udara itu digunakan untuk meluncurkan serangan terhadap pasukan pemberontak anti pemerintah. 


Rusia nampaknya ingin mewarisi satu-satunya fasilitas angkatan laut Uni Soviet di Mediterania pada masa lalu. Sejak Uni Soviet runtuh pada 1991 lalu, Tartus tidak banyak mengalami perubahan, meski ada sedikit moderinisasi. Namun, hingga saat ini tetap tidak mampu menampung kapal perang dengan ukuran besar.

Sejumlah pengamat militer Barat menyatakan, penambahan kekuatan militer Rusia secara besar-besaran di Suriah, merupakan sebuah sinyal yang ditujukan untuk AS dan negara-negara anti Assad lainnya. 


Rusia seakan ingin menyatakan bahwa berani menyerang pemerintahan resmi Suriah, sama artinya menantang kekuatan militer Rusia secara langsung. (*)
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus