KAIRO -- Sikap mengejutkan ditunjukkan Mesir dalam menyikapi penyelesaian konflik militer di Yaman. Mesir menyatakan menarik diri dari koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi, untuk menyerang rakyat Yaman.
Mengutip laman situs www.nationalyemen.com pada Rabu, 19/10/16, langkah ini dilakukan oleh pemerintah Mesir hanya beberapa jam setelah Kepala Intelijen Mesir bertemu dengan sejumlah petinggi di pemerintahan Suriah.
Perubahan kebijakan politik yang berubah secara tiba-tiba ini, juga didukung oleh Angkatan Udara Mesir pada Selasa, 18/10/16, yang menyatakan akan menarik menarik diri dari Koalisi Arab Saudi untuk menghancurkan negara Yaman setelah operasi 12 bulan.
Sejauh ini tidak ada pengumuman resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah Mesir untuk menguatkan laporan tersebut. Namun, laporan itu jika benar dan bisa dipercaya, Arab Saudi akan kehilangan sekutu kunci dalam kampanye pemboman dan pembunuhan terhadap muslimin Yaman.
Pasalnya, sebagai negara dengan kekuatan personel militer terbesar di Timur Tengah, Mesir memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri sejumlah negara Arab lainnya.
Jika benar Mesir kembali memihak kepada pemerintahan resmi Suriah, maka ini akan menjadi kehancuran total politik dan hegemoni kerajaan bani Saud dalam menjatuhkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. (*)
Sumber: Jalurmiliter/IT/nationalyemen.com
Mengutip laman situs www.nationalyemen.com pada Rabu, 19/10/16, langkah ini dilakukan oleh pemerintah Mesir hanya beberapa jam setelah Kepala Intelijen Mesir bertemu dengan sejumlah petinggi di pemerintahan Suriah.
Perubahan kebijakan politik yang berubah secara tiba-tiba ini, juga didukung oleh Angkatan Udara Mesir pada Selasa, 18/10/16, yang menyatakan akan menarik menarik diri dari Koalisi Arab Saudi untuk menghancurkan negara Yaman setelah operasi 12 bulan.
Raja Kerajaan Arab Saudi, King Salman Al-Saud saat bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi.(Foto: The Media Line) |
Pasalnya, sebagai negara dengan kekuatan personel militer terbesar di Timur Tengah, Mesir memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi kebijakan luar negeri sejumlah negara Arab lainnya.
Jika benar Mesir kembali memihak kepada pemerintahan resmi Suriah, maka ini akan menjadi kehancuran total politik dan hegemoni kerajaan bani Saud dalam menjatuhkan pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad. (*)
Sumber: Jalurmiliter/IT/nationalyemen.com