Armada kapal Induk nuklir Rusia, Admiral Kuznetsov memasuki perairan Inggris. NATO langsung siaga satu menanggapi sikap provokasi Rusia tersebut. |
“Admiral Kuznetsov saat ini sedang melakukan operasi di lepas pantai timur Orkney, pesawat tempur Inggris dan NATO akan terus memantau mereka”LONDON -- Hubungan Rusia dan kekuatan aliansi NATO kembali tegang, setelah rombongan armada kapal induk Rusia memasuki perairan kerajaan Inggris. Konvoi yang terdiri dari tujuh kapal itu sebelumnya terpantau di lepas pantai Norwegia pada Senin dan diperkirakan telah menempuh rute melalui Laut Utara, Selat Dover dan Terusan Inggris sebelum mengarah ke selatan menuju Laut Mediterania.
Pada Rabu malam, armada kapal induk Admiral Kusnetsov terpantau melewati lepas pantai Orkney Island, Skotlandia. Tak lama lagi, rombongan kapal induk terkuat Rusia itu akan melintasi kawasan Selat Inggris, di mana kapal perang Inggris, HMS Richmond, sudah siaga penuh untuk bertindak jika kapal Rusia itu masuk perairan teritorial Inggris.
Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, armada kapal induk Rusia sedang dipantau ketat Angkatan Udara dan Angkatan Laut Inggris dan militer NATO. Angkatan Laut Norwegia, Swedia, Finlandia dan Belanda juga siaga di sekitar Laut Utara.
“Admiral Kuznetsov saat ini sedang melakukan operasi di lepas pantai timur Orkney, pesawat tempur Inggris dan NATO akan terus memantau mereka” kata sumber di Kementerian Pertahanan Inggris, seperti dikutip Mail Online, Kamis (20/10/2016).
Armada Kapal Induk Rusia Admiral Kuznetsov, mendapat kawalan ketat kapal perang dari sejumlah negara anggota NATO saat memasuki perairan Inggris. (Foto: Daily Mail) |
”Sementara blok Atlantik Utara (NATO) adalah mengulur-ulur dalam pasir di Timur Tengah, Angkatan Laut Rusia merebut kendali atas Atlantik, belum lagi di Mediterania dan Laut Hitam. Mereka (NATO) tidak sama di Mediterania,” kata Khrolenko, dilansir RIA Novosti, Rabu malam (19/10/2016).
Keterangan dari Kementerian Pertahanan Rusia menjelaskan, kapal-kapal itu adalah bagian dari armada utara. Pengerahan armada utara ke Suriah dilakukan Presiden Vladimir Putin di tengah ketegangan yang semakin memuncak dengan negara-negara Barat terkait keterlibatan Rusia di Suriah.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah mengumumkan kapal induk Admiral Kuznetsov akan menambah kapabilitas Rusia di Suriah, bersama dengan 10 kapal Negeri Beruang Merah lainnya, yang telah lebih dulu siaga di perairan Suriah.(*)
Sumber: Mail Online/RIA Novosti