”Besok, begitu datang langsung dilakukan proses administrasi penerimaan dan langsung digunakan pada saat latihan ini,”MAGETAN -- Membutuhkan waktu begitu lama sejak diresmikan pembeliannya oleh mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, puluhan pesawat tempur bekas dari Amerika Serikat perlahan-lahan mulai datang.
Setidaknya lima pesawat tempur F-16C 52ID yang dibeli dalam program hibah alutsista Amerika Serikat kepada TNI AU tersebut, segera tiba di Pangkalan TNI Angkatan Udara Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Rabu (21/9/2016).
“Sembilan pesawat telah diberikan satu tahun sebelumnya kepada TNI AU. Total seluruh pesawat tempur F-16 yang akan dihibahkan ke TNI AU, sebanyak 24 unit,” ujar Panglima Komando Operasi Udara 1, Marsma TNI Yuyu Sutisna, (20/9/2016).
Marsma Sutisna menuturkan, lima pesawat tempur F-16 yang dihibahkan pemerintah AS akan langsung digunakan dalam Latihan Puncak TNI AU Angkasa Yudha yang digelar akhir September di Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
Seluruh penerbang tempur yang akan mengoperasikan pesawat itu sudah disiapkan. Marsma Sutisna menambahkan, pesawat yang diberikan merupakan hibah tetapi masih diperlukan perbaikan yang biaya perbaikannya ditanggung oleh TNI AU.
”Besok, begitu datang langsung dilakukan proses administrasi penerimaan dan langsung digunakan pada saat latihan ini,” kata Sutisna.
Sejumlah pesawat tempur F-16 saat baru tiba di Indonesia. (Foto: istimewa) |
Walau disebut-sebut pengadaan puluhan pesawat tempur F-16 bekas adalah hasil dari program hibah AS, namun sejatinya Indonesia membeli pesawat tempur tersebut. Untuk kembali bisa beroperasi dengan baik, Indonesia harus merogoh kocek yang cukup besar guna mengupgrade sistem teknologi dan persenjataan pesawat tempur F-16.
Besarnya program perbaikan pesawat tempur bekas itu sempat menjadi perdebatan di DPR yang menganggap Indonesia hanya membuang-buang uang dengan membeli persenjataan tua dan bekas di AS.
Namun, kini ditengah pemangkasan anggaran pertahanan yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo, setidaknya kehadiran puluhan pesawat tempur bekas itu bisa menutupi miskinnya alutsista yang dimiliki Indonesia khususnya TNI AU. (*)
Sumber: Jalurmiliter/Kompas.com