Kerepotan Hadapi China di LCS, Amerika Serikat Sogok Indonesia dengan Bantuan Militer - Jalur Militer

Kerepotan Hadapi China di LCS, Amerika Serikat Sogok Indonesia dengan Bantuan Militer

Konflik klaim wilayah yang dilakukan China di kawasan Laut China Selatan kini semakin memanas. Amerika Serikat berusaha menggalang kekuatan untuk membendung pergerakan militer China di kawasan tersebut.(image: mapsofworld.com)
WASHINGTON DC -- Peningkatan kekuatan militer China di perairan Laut China Selatan yang sangat cepat dan agresif, membuat Amerika Serikat (AS) terpaksa mencari berbagai macam cara guna membendung China di kawasan tersebut.

Salah satu opsi yang akan diambil AS adalah membangun aliansi dan kerjasama militer dengan sejumlah negara yang ikut bertikai dengan China. Namun, tidak semua negara-negara di kawasan Asia Tenggara menerima dengan tangan terbuka langkah AS tersebut.

Untuk membujuk negara-negara anggota ASEAN, AS rela mengucurkan dana dan bantuan militer dalam bentuk sejumlah program kerjasama yang dibagikan kepada sejumlah negara di kawasan ASEAN.

AS telah memulai sebuah program kerjasama inisiatif dengan negara-negara Asia Tenggara yang berada di wilayah sekitar Laut China Selatan.

Program inisiatif bernama Southeast Asia Maritime Security Inisiative (MSI) itu akan melibatkan tujuh negara anggota ASEAN, yaitu: Malaysia, Vietnam, Thailand, Singapura, Brunei, Filipina dan Indonesia.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama saat bertemu dengan presiden Indonesia dan pemimpin negara anggota ASEAN lainnya.(image: EWN)
Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan negara-negara tersebut untuk mengatasi tantangan maritim, termasuk China dan situasi di kawasan Laut China Selatan (LCS).

Dana yang dikucurkan AS untuk mendukung MSI dilaporkan mencapai USD425 juta atau sekira Rp5,6 triliun yang akan disalurkan kepada negara-negara tersebut selama lima tahun. Dari jumlah tersebut, USD49,72 juta telah disetujui Kongres AS untuk mendanai MSI di tahun 2016.

Laporan yang dilansir Diplomat, Jumat (15/4/2016) menyebutkan lebih dari USD41 juta atau sekira 85 persen dari dana tersebut akan dikucurkan kepada Filipina, yang merupakan salah satu negara dengan kemampuan militer terlemah di Asia Tenggara.

Lemahnya kapabilitas Filipina ini sering kali dimanfaatkan China untuk mengganggu kapal-kapal negara bekas jajahan Spanyol itu. Dengan pembagian dana ini, Filipina diharapkan dapat membenahi dan memperkuat kemampuan militernya di bidang maritim.

“Kami berharap usaha akan memperkuat kemampuan Filipina untuk menghubungkan Pusat Pengawasan Pantai mereka dengan fasilitas lainnya yang melibatkan kewaspadaan maritim, untuk berkomunikasi lebih baik dengan sesama mereka dan berkomunikasi serta bekerja dengan lebih baik dengan kami,” kata pejabat pertahanan senior AS yang tidak disebutkan namanya.

Patroli kapal perang Amerika Serikat dan Jepang di kawasan Laut China Selatan.(foto: Sputnik)
Sementara itu, Vietnam yang bersengketa dengan China dalam kepemilikan wilayah di LCS akan menerima lebih dari USD2 juta dolar dengan kemungkinan mendapatkan dana yang lebih besar tahun depan. Malaysia yang juga terlibat dalam sengketa wilayah dilaporkan akan menerima USD3 juta.

Meski tidak terlibat dalam sengketa LCS, Indonesia yang belakangan ini terlibat dalam beberapa interaksi yang tidak menyenangkan dengan China di LCS akan menerima hampir USD2 juta atau sekira Rp 26 miliar. Thailand dikabarkan juga akan menerima bantuan dana tersebut meski jumlahnya tidak sampai USD1 juta.

Sebagian besar dana yang diberikan kepada Indonesia akan digunakan untuk memperbaiki komando dan mengatur hubungan dan kapabilitas diantara pasukan keamanan maritim serta usaha-usaha lainnya.

Seperti yang telah disebutkan, jumlah dana yang diterima masing-masing negara kemungkinan akan berubah, jika program ini terus berlanjut di bawah pemerintahan AS berikutnya.(*)

Sumber: Okezone/Diplomat
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus