Amerika Serikat Masukkan Indonesia Dalam Daftar Negara Musuh Setara Iran dan Korut - Jalur Militer

Amerika Serikat Masukkan Indonesia Dalam Daftar Negara Musuh Setara Iran dan Korut

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memasukkan Indonesia sebagai musuh negara adidaya tersebut, bersama dengan ratusan negara lainnya yang menentang kebijakan AS di Palestina.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika. Bukan musuh Amerika,”
WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan kebijakan yang kontroverial. Melalui pidato kenegaraan (State of the Union address) pertamanya menyatakan 128 negara sebagai musuh karena menentang langkahnya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dari 128 negara itu, Indonesia termasuk di dalamnya.

Pidato kenegaraan itu disampaikan Trump di Capitol Hill di Washington DC, Selasa malam waktu setempat. Berbagai isu dunia, mulai dari krisis nuklir Korea Utara hingga krisis Yerusalem dia singgung.

Sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.

”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika. Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato Trump.

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump saat menyampaikan pidato kenegaraan (State of the Union address), yang berisi pernyataan permusuhan kepada ratusan negara yang menentang kebijakan luar negerinya. (Foto: Golden State Times)
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabel 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS. AS biasanya membatasi definisinya tentang "musuh" hanya untuk menyebut negara yang dianggap sebagai sponsor terorisme.

”Saya tidak akan mengkarakterisasi kata-kata presiden,” kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicara kepada Al Jazeera terkait penyebutan 128 negara sebagai musuh AS, yang dilansir Kamis (1/2/2018).

Departemen Luar Negeri AS telah mencantumkan negara-negara yang dianggap musuh AS yakni, Iran, Korea Utara, Sudan dan Suriah. Dengan keluarnya kebijakan baru tersebut, kini menempatkan Indonesia dan puluhan negara lainnya sebagai musuh utama AS, seperti halnya Iran, Korea Utara dan Rusia.

Menanggapi pidato Donald Trump tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat bicara. Kemlu menyatakan, posisi Indonesia tidak berubah meski presiden AS membuat pernyataan seperti itu.

”Posisi Indonesia terkait masalah Palestina dan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak pernah berubah, dan secara konsisten kita nyatakan itu selama berpuluh-puluh tahun, baik di tingkat bilateral atau pun multilateral. Apapun pernyataan yang mereka sampaikan, dan langkah yang mereka lakukan, mereka sudah mengerti posisi Indonesia,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, seperti dilansir Sindonews.com, Kamis (1/2/2018).

Walau dinyatakan sebagai negara musuh, Arrmanatha mengklaim hubungan diplomatik dengan negara adidaya itu masih terjalin sangat baik. Indikasinya, kata dia, terlihat dari banyaknya komunikasi yang dilakukan oleh pejabat kedua negara, termasuk antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang turut membahas krisis Palestina.

Seperti diketahui, pada 6 Desember 2017 Trump mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan segera memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut. Pengakuan sepihak AS memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim dan Arab.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Natanyahu. Hingga kini, AS masih menjadi sekutu paling setia melindungi negara zionis tersebut. (Foto: AP/Sebastian Scheiner)
Tak lama setelah itu, mayoritas anggota PBB dalam voting di Majelis Umum PBB (UNGA) memilih menolak pengakuan sepihak Trump tersebut. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir untuk membatalkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan tujuh negara termasuk AS dan Israel menentang resolusi.

Kekalahan kubu AS dan Israel dalam voting itu membuat pemerintah Trump marah. Washington lantas mengancam akan memotong dana untuk PBB dan dana bantuan untuk Palestina.

Indonesia ikut terkena imbasnya, karena bagian dari 128 negara yang mendukung resolusi soal pembatalan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.(*)
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus