Pratu Sandi Novian, salah satu anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD, gugur, setelah ditembak sekelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM). (Foto: Facebook) |
"Setelah berhasil merampas pistol Pratu SN, kelompok KSB melarikan diri ke arah Kampung Akenggeng Distrik Sinak. Anggota Pos dipimpin Lettu Inf Iqbal datang memberi bantuan dan pengejaran, namun mereka mendapat perlawanan dari KSB yang akhirnya meloloskan diri masuk hutan,"JAYAPURA -- Penyerangan yang dilakukan kelompok separatis bersenjata Organisasi Papua Merdeka kembali terjadi. Empat anggota TNI yang bertugas di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, diserang kelompok OPM. Serangan mengakibatkan satu anggotan Kopassus, Pratu Sandi gugur terkena tembakan di kepala, setelah pistol miliknya direbut OPM.
Menurut Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi kepada para wartawan, kronologis pada Senin (12/2/2018) pagi. Sekitar pukul 09.00 WIT, tujuh orang anggota Timsus satgas ban Kopassus dipimpin Serka Sukiswo berangkat kepasar Sinak untuk belanja sembako kebutuhan pos penjagaan, selanjutnya Pratu Sandi Novian pisah dari rekannya yang lain untuk belanja kebutuhan pribadi.
Pukul 10.00 WIT, lima orang masyarakat menghampiri Pratu Sandi Novian dari arah belakang. Tiba-tiba salah satu dari lima orang masyarakat mengeluarkan pistol dari tas noken dan langsung berusaha menembak Praptu Sandi.
Tembakan pertama masih bisa dihindari, namun, Kepanikan warga di tengah pasar akibat letusan senjata disertai teriakan para anggota OPM membuat Praptu Sandi kehilangan konsentrasi untuk mencari sesama rekannya maupun menyikapi penyebab kericuhan.
Sehingga akhirnya satu tembakan ke bagian kepala dari jarak dekat, langsung mengakibatkan Pratu Sandi Novian meninggal di tempat. Tak cukup sampai disitu, para anggota OPM lain juga membacok Praptu Sandi yang sudah terkapar menggunakan golok. Kemudian senjata jenis Pistol G2 milik Praptu Sandi, dibawa kabur oleh gerombolan OPM yang diduga pimpinan Tenius tersebut.
Pratu Sandi Novian, saat masih bertugas di kesatuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. (Foto: istimewa) |
Namun belum sempat masuk hutan, regu Lettu Iqbal sudah ditembaki dari dalam hutan dan atas bukit. Pasukan kemudian membentuk formasi bertahan sambil melakukan tembakan balasan. Kontak senjata berlangsung cukup lama.
"Setelah berhasil merampas pistol Pratu SN, kelompok KSB melarikan diri ke arah Kampung Akenggeng Distrik Sinak. Anggota Pos dipimpin Lettu Inf Iqbal datang memberi bantuan dan pengejaran, namun mereka mendapat perlawanan dari KSB yang akhirnya meloloskan diri masuk hutan," jelas Aidi.
Jenazah Pratu Sandi sudah dievakuasi dari tempat kejadian oleh rekannya, dan proses selanjutnya dalam penanganan pihak TNI. Hingga kini, Timsus Satgas Ban 15 orang beserta satgas Yon 751/R masih terus melaksanakan pengejaran kelompok OPM tersebut.
TNI menduga, kelompok OPM mulai ingin membuat kerusuhan Pilkada 2018 di Papua, dan tidak menuntut kemungkinan adanya provokasi terhadap Pemilukada di Kab. Puncak yang rencana akan dilakukan penetapan verifikasi aktual pasangan Bupati/Wakil Bupati pada hari Senin tanggal 12 Februari 2018.(*)