Hampir Satu Dekade Dicekal, AS Akhirnya Buka Kembali Latihan Bersama dengan Kopassus - Jalur Militer

Hampir Satu Dekade Dicekal, AS Akhirnya Buka Kembali Latihan Bersama dengan Kopassus

Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD. (Foto: Reuters)
"Kan dulu ada sanksi Kopassus enggak boleh ke situ dan lain-lain, dia (Mattis) akan usahakan mencabut itu,"
JAKARTA -- Amerika Serikat membuka kembali latihan dengan Korps Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sempat dihentikan karena sanksi terkait pelanggaran hak asasi manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, setelah bertemu Kepala Staf Presiden Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (19/2).

Donovan menuturkan, pelatihan ini dibuka kembali karena Indonesia merupakan mitra strategis AS, terutama di kawasan Asia Pasifik. "AS membuka kembali pelatihan militer antara Kopassus dengan AS, mungkin bisa dimulai dengan Detasemen 81 Kopassus," ujar Donovan melalui keterangan resmi.

Hal itu disambut baik Moeldoko. Ia mengatakan Indonesia dan AS memiliki sejarah kerja sama yang sangat panjang dalam berbagai bidang. Selain itu, dia mengatakan Indonesia juga berperan dalam menjaga stabilitas Asia Tenggara.

"Yang terpenting adalah masing-masing negara berpengaruh besar di kawasan ini tidak mengambil kebijakan yang dapat menciptakan menurunkan kestabilan di kawasan Asia Pasifik," kata Moeldoko.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyebut Menteri Pertahanan Amerika Serikat James Mattis akan mengupayakan pencabutan larangan bagi prajurit Kopassus masuk ke AS. Hal ini disampaikan, saat bertemu dengan Menhan AS James Mattis, bulan lalu.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan. (Foto: Liputan6.com)
"Kan dulu ada sanksi Kopassus enggak boleh ke situ dan lain-lain, dia (Mattis) akan usahakan mencabut itu," kata Ryamizard usai bertemu dengan Mattis di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (23/1).

Ryamizard memahami jika Presiden AS Donald Trump merupakan sosok orang yang keras dan tidak akan mudah dirayu untuk mencabut sanksi tersebut. Namun, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu meyakini Mattis selaku Menteri Pertahanan AS merupakan orang yang bijak sehingga bisa mengupayakan pencabutan sanksi tersebut.

"Donald Trump keras, tapi Mattis ini paling didengar di kabinet sana karena dia orang yang paling bijak walaupun ia tentara keras tapi dia bijak, maka didengar. Mudah-mudahan didengar benar ya," tutur Ryamizard, seperti dilansir cnnindonesia.com.

Detasemen 81 Kopassus adalah detasemen pasukan elite TNI Angkatan Darat yang memiliki keahlian dalam penanggulangan terorisme. AS memang pernah mengeluarkan larangan bagi Kopassus karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh pasukan elite tersebut selama operasi, di antaranya di Timor Timur, kerusuhan 1998, dan beberapa insiden lainnya.

Sejumlah jenderal TNI pun di pernah dicekal masuk ke AS, antara lain Prabowo Subianto, Wiranto, Zacky Anwar Makarim, Pramono Edhie Wibowo, Sjafrie Sjamsoeddin, serta Gatot Nurmantyo.(*)


Sumber: cnnindonesia.com
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus