JAKARTA -- Indonesia masuk dalam 15 besar negara dengan kekuatan militer terkuat di dunia. Pada tahun 2016, militer Indonesia tercatat berada dalam urutan 12 militer terkuat di dunia. Selain memiliki jumlah populasi penduduk yang sangat besar dan ditopang dengan sumber daya alam yang melimpah, serta wilayah yang sangat luas, Indonesia juga memiliki kekuatan tempur pasukan elit yang cukup diperhitungkan negara-negara lain.
Tercatat, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang memiliki pasukan elit terbanyak dan tertangguh di dunia. Salah satu pasukan elit yang sudah banyak dikenal baik di dalam maupun di luar negeri adalah pasukan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kopassus merupakan pasukan elite di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Berbeda dengan pasukan reguler, para prajurit yang bernaung di dalam Kopassus kerap menjalankan misi-misi khusus.
Bukti kekuatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah diakui oleh pasukan elit negara-negara besar di dunia. Bahkan pasukan elit Inggris yang disegani negara lain, yaitu SAS pun mengakui kehebatan Kopassus.
Sejarah mencatat, pasukan khusus ini sukses memberantas sejumlah pemberontak, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, komunis, membebasakan sandera pesawat Woyla Don Muang, dan pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya.
Kopassus memiliki prajurit yang memiliki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan teknik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.
Dalam situs http://kopassus.mil.id/ disebutkan, satu satuan elite TNI AD ini memiliki segudang prestasi, baik terkait pertempuran maupun seni dan olahraga.
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat, laut maupun udara).
Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Salah satu spesialisasi anggota Kopassus adalah melakukan operasi intelejen yang anggotanya tergabung dalam Grup 3 Kopassus.
Grup-3 Kopassus yang berkedudukan di Cijantung adalah pasukan Sandi Yudha yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah lawan dengan cara yang sangat tertutup untuk melaksanakan tugas pokoknya.
Sebagai satuan yang berintelektual tinggi dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil hingga perorangan.
Satuan-81 Kopassus di Cijantung adalah satuan penanggulangan teror yang mampu melaksanakan operasi anti teror dari berbagai objek sperti gedung, bus, kapal, kereta api, hingga pesawat udara baik di daerah sendiri maupun di daerah lawan.
Operasi penghancuran dan operasi penjinakan bahan peledak merupakan salah satu ciri khas Satuan-81 Kopassus yang terus menerus menmpa diri dengan latihan-latihan. Anggota Satuan 81 Kopassus ini adalah mereka yang lulus pendidikan pasukan komando dan memiliki keterampilan khusus. Mereka harus mengitu tes psikologi dan ketahanan fisik.
Setelah selesai mengikuti pendidikan khusus Kopassus, mereka kemudian mendapat pendidikan intelejen selama 3 bulan. Dulu, Satuan 81 Kopassus ini dikenal juga dengan sebutan Gultor (Penanggulangan Teror) 81. Gultor Kopassus Dilibatkan Tangani Teroris Pasukan ini yang akan diperbantukan kepada polisi untuk mengatasi tindak terorisme yang belakangan marak lagi di Indonesia.
Untuk membedakan dengan pasukan reguler, satuan setingkat Brigade diberi nama Grup. Terdapat tiga grup di Kopassus, yakni Grup I, Grup II dan Grup III. Di samping grup, terdapat satuan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus yang berlokasi di Batujajar, Bandung, serta Satuan 81/Penanggulangan Teror bertempat di Cijantung, Jakarta Timur.
Setiap Grup dipimpin seorang Kolonel. Di bawahnya terdapat Batalyon yang dikomandoi perwira berpangkat Letnan Kolonel. Di bawahnya terdapat detasemen, tim, unit dan satuan tugas khusus, masing-masing dikomandani perwira berpangkat Letnan sampai Mayor sesuai beban tugasnya.
Lalu, apa beda Grup I, II dan III di dalam Kopassus? Grup I dan Grup II Kopassus memiliki peran yang sama, yakni Para Komando atau disingkat Parako. Dalam penugasannya, mereka bisa diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, hingga penyerbuan amfibi dari laut. Grup I berdiri pada 23 Maret 1963.
Grup I bermarkas di Serang, Banten dan komandan pertama adalah Mayor Benny Moerdani. Grup I membawahi 1.274 personel yang terbagi ke empat batalyon tempur, yakni Batalyon 11/Atulo Sena Baladhika, Batalyon 12/Asabha Sena Baladhika, Batalyon 13/Thikkaviro Sena Baladhika dan Batalyon 14/Bhadrika Sena Baladhika.
Sementara Grup II Kopassus didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Grup II membawahi 1.459 personel yang terbagi ke tiga batalyon tempur, yakni Batalyon 21/Bhirawa Yudha, Batalyon 22/Manggala Yudha, dan Batalyon 23/Dhanuja Yudha.
Berbeda dengan dua grup tersebut, Grup III memiliki penambahan spesialisasi, yakni di bidang intelijen. Hal itu bisa dilihat dari belakang nama satuan, Sandi Yudha. Satuan ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa 'Clandestine Operation', di antaranya intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Satuan ini bermarkas di Mako Cijantung.
Tidak mudah menjadi bagian dari satuan ini, setiap calon personel wajib menjalani seleksi yang sangat ketat, mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen akan dilatih lagi.[*JM]
*Berbagai Sumber
Tercatat, Indonesia merupakan salah satu dari lima negara yang memiliki pasukan elit terbanyak dan tertangguh di dunia. Salah satu pasukan elit yang sudah banyak dikenal baik di dalam maupun di luar negeri adalah pasukan elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Kopassus merupakan pasukan elite di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD). Berbeda dengan pasukan reguler, para prajurit yang bernaung di dalam Kopassus kerap menjalankan misi-misi khusus.
Bukti kekuatan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) telah diakui oleh pasukan elit negara-negara besar di dunia. Bahkan pasukan elit Inggris yang disegani negara lain, yaitu SAS pun mengakui kehebatan Kopassus.
Sejarah mencatat, pasukan khusus ini sukses memberantas sejumlah pemberontak, seperti DI/TII, PRRI, Permesta, Pembebasan Irian Barat, komunis, membebasakan sandera pesawat Woyla Don Muang, dan pembebasan sandera peneliti Tim Loren di Mapenduma Iraian Jaya.
Kopassus memiliki prajurit yang memiliki kemampuan dan keterampilan khusus di bidang metal, fisik, taktik dan teknik untuk melaksanakan operasi khusus terhadap sasaran yang bersifat strategis terpilih.
Seorang anggota Kopassus sedang memperagakan kekuatan dan kemampuan tempurnya memecahkan balok es hanya dengan menggunakan kepala. (Foto: Istimewa) |
Kopassus merupakan satuan yang bercirikan daya gerak, daya tempur dan daya tembak yang tinggi. Mampu beroperasi dengan tidak tergantung pada waktu, tempat, cuaca atau kondisi medan yang bagaimanapun sulitnya di 3 matra (darat, laut maupun udara).
Sebagai satuan khusus, Kopassus memiliki spesialisasi-spesialisasi kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya. Salah satu spesialisasi anggota Kopassus adalah melakukan operasi intelejen yang anggotanya tergabung dalam Grup 3 Kopassus.
Grup-3 Kopassus yang berkedudukan di Cijantung adalah pasukan Sandi Yudha yang mampu melakukan infiltrasi dan eksfiltrasi ke daerah lawan dengan cara yang sangat tertutup untuk melaksanakan tugas pokoknya.
Sebagai satuan yang berintelektual tinggi dan bermental baja Sandi Yudha hidup dari sumber setempat dengan memanfaatkan potensi wilayah serta mampu melaksanakan pertempuran dengan kelompok kecil hingga perorangan.
Satuan-81 Kopassus di Cijantung adalah satuan penanggulangan teror yang mampu melaksanakan operasi anti teror dari berbagai objek sperti gedung, bus, kapal, kereta api, hingga pesawat udara baik di daerah sendiri maupun di daerah lawan.
Sejumlah anggota Kopassus mengikuti kejuaraan menembak tingkat internasional. (Foto: Istimewa) |
Setelah selesai mengikuti pendidikan khusus Kopassus, mereka kemudian mendapat pendidikan intelejen selama 3 bulan. Dulu, Satuan 81 Kopassus ini dikenal juga dengan sebutan Gultor (Penanggulangan Teror) 81. Gultor Kopassus Dilibatkan Tangani Teroris Pasukan ini yang akan diperbantukan kepada polisi untuk mengatasi tindak terorisme yang belakangan marak lagi di Indonesia.
Untuk membedakan dengan pasukan reguler, satuan setingkat Brigade diberi nama Grup. Terdapat tiga grup di Kopassus, yakni Grup I, Grup II dan Grup III. Di samping grup, terdapat satuan Pusat Pendidikan Pasukan Khusus yang berlokasi di Batujajar, Bandung, serta Satuan 81/Penanggulangan Teror bertempat di Cijantung, Jakarta Timur.
Setiap Grup dipimpin seorang Kolonel. Di bawahnya terdapat Batalyon yang dikomandoi perwira berpangkat Letnan Kolonel. Di bawahnya terdapat detasemen, tim, unit dan satuan tugas khusus, masing-masing dikomandani perwira berpangkat Letnan sampai Mayor sesuai beban tugasnya.
Lalu, apa beda Grup I, II dan III di dalam Kopassus? Grup I dan Grup II Kopassus memiliki peran yang sama, yakni Para Komando atau disingkat Parako. Dalam penugasannya, mereka bisa diterjunkan di mana saja. Mulai dari operasi lintas udara, hingga penyerbuan amfibi dari laut. Grup I berdiri pada 23 Maret 1963.
Markas Kopassus dari Grup II. (Foto: Istimewa) |
Sementara Grup II Kopassus didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Grup II membawahi 1.459 personel yang terbagi ke tiga batalyon tempur, yakni Batalyon 21/Bhirawa Yudha, Batalyon 22/Manggala Yudha, dan Batalyon 23/Dhanuja Yudha.
Berbeda dengan dua grup tersebut, Grup III memiliki penambahan spesialisasi, yakni di bidang intelijen. Hal itu bisa dilihat dari belakang nama satuan, Sandi Yudha. Satuan ini memiliki spesifikasi tugas perang rahasia berupa 'Clandestine Operation', di antaranya intelijen tempur atau combat intel, dan counter insurgency (kontra pemberontakan). Satuan ini bermarkas di Mako Cijantung.
Tidak mudah menjadi bagian dari satuan ini, setiap calon personel wajib menjalani seleksi yang sangat ketat, mulai dari calon prajurit yang masih pendidikan hingga personel yang sudah bertugas aktif di kesatuan tetapi punya bakat intelijen akan dilatih lagi.[*JM]
*Berbagai Sumber