“Jet tempur diterjunkan untuk menghalau masuknya satu unit pesawat. Pilot-pilot Rusia telah bertindak sesuai dengan aturan penerbangan internasional,”WASHINGTON DC -- Militer Rusia kembali terlibat perseteruan dengan musuh abadinya Amerika Serikat di kawasan Laut Hitam. Hal ini disampaikan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS), yang mengumumkan bahwa, sebuah jet tempur Rusia terbang hanya berjarak tiga meter dari pesawat pengintai milik Angkatan Laut (AL), Poseidon, di atas Laut Hitam. Pentagon menyebut manuver tersebut sangat berbahaya.
Kapten Penerbang AL Jeff Davis mengatakan, jet tempur Su-27 membuat manuver berbahaya pada Rabu 7 September 2016 terhadap pesawat Poseidon P-8A di Laut Hitam. Davis mengaku pesawat pengintai miliknya tengah melakukan operasi rutin di atas Laut Hitam, di wilayah ruang udara internasional.
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayor Jenderal Igor Konashenkov, mengonfirmasi insiden tersebut. Ia menyebut Poseidon tidak menyalakan transponder mereka serta mendekati wilayah perbatasan Rusia di selatan sebanyak dua kali.
“Jet tempur diterjunkan untuk menghalau masuknya satu unit pesawat. Pilot-pilot Rusia telah bertindak sesuai dengan aturan penerbangan internasional,” sebut Konashenkov, seperti dimuat ABC News, Kamis (8/9/2016).
Pesawat tempur Sukhoi SU-27 Rusia, saat mengintersep pesawat pengintai Poseidon milik Amerika Serikat. (Foto: istimewa) |
Kapten Davis menambahkan, persinggungan antara kapal serta pesawat AL AS di Laut Hitam dengan unit milik Rusia terjadi secara rutin. Pun begitu, manuver yang dilakukan selalu dalam batas aman dan profesional.
Pesawat tempur Sukhoi SU-27 Rusia saat mengejar pesawat pengintai Poseidon milik Amerika Serikat. (Foto: istimewa) |
Selain mengirimkan sejumlah pesawat pengintai tercanggih miliknya untuk memantau pergerakan militer Rusia, AS juga telah menempatkan sejumlah peralatan perangnya di Polandia, Lituania dan Ukraina. Tindakan AS ini dijawab Rusia dengan juga ikut mengerahkan kekuatan militer besar-besaran disepanjang perbatasan negaranya. (*)
Sumber: Jalurmiliter/Okezone/ABC News