Pertempuran Sengit Terjadi, Militer Turki Bombardir Posisi Muslim Kurdi - Jalur Militer

Pertempuran Sengit Terjadi, Militer Turki Bombardir Posisi Muslim Kurdi

Pasukan militer Turki memasuki Suriah dan mendirikan kamp pertahanan di perbatasan kedua negara. Meski pemerintah Suriah sudah melayangkan penolakan hadirnya militer Turki dalam wilayah kedaulatannya, namun Turki dengan alasan ingin memerangi muslim Kurdi, tetap membombardir Suriah. (Foto: Istimewa)
DIYARBAKIR -- Setelah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan mulai mampu mengendalikan situasi pasca terjadinya kudeta yang dilakukan sekelompok militer Turki, kini Erdogan kembali meningkatkan perannya dalam medan perang Suriah. Turki meningkatkan intensitas serangan mereka ke Suriah. 

Pada Selasa 23 Agustus 2016, mereka bahkan memerintahkan warga di perbatasan dengan Suriah untuk mengosongkan kota. Sebab, pasukan Turki bersama pemberontak Suriah beralasan hendak menyerang kelompok teroris ISIS.

Serangan jet tempur dan juga artileri milik Turki berhasil menyentuh target mereka di Suriah. Namun, seperti dimuat Reuters, Minggu (28/8/2016), serangan tersebut ternyata menyasar kota yang diduduki oleh pasukan militan suku Kurdi, YPG. Belum ada pernyataan dari pihak YPG sejauh ini. 

Namun, pasukan yang berhubungan dekat dengan YPG menuturkan, tidak ada militan Kurdi di wilayah tersebut saat diterjang serangan Turki. Ankara sendiri menyatakan serangan mereka ke Suriah tidak hanya menargetkan ISIS, tetapi juga pasukan Kurdi.
Konvoi tank berat Turki saat memasuki Suriah. (Foto: Istimewa)
Kelompok pengamat Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) menyatakan, jet tempur Turki melakukan serangan di Manbij yang belum lama ini berhasil direbut Pasukan Demokratik Suriah (SDF) dari tangan ISIS. SDF bersama militan Kurdi mendapat dukungan penuh dari koalisi Amerika Serikat (AS) untuk menyingkirkan ISIS dari wilayah tersebut.

Puluhan Warga Sipil Kurdi Tewas Jadi Korban

Pergerakan militer Turki yang membabi buta di Suriah untuk menarget kelompok Muslim Kurdi hingga kini terus berlanjut. Pasukan Turki dan sekutunya terus bergerak merebut daerah-daerah yang dikuasai militan Kurdi di Suriah. Serangan udara dan tembakan artileri menghujani lokasi-lokasi yang diyakini dikuasai oleh milisi Muslim Kurdi atau YPG.

Militer Turki mengatakan telah menewaskan 25 militan Kurdi, namun mereka membantah ada warga sipil yang turut menjadi korban. Sedangkan Kelompok pengamat hak asasi manusia melaporkan, operasi militer lintas batas negara yang telah memasuki hari kelima itu menewaskan sedikitnya 35 warga sipil.

Laporan kelompok Pengamat Hak Asasi Manusia Suriah yang dilansir Dari Reuters, Senin (29/8/2016) mengatakan pasukan Turki telah menguasai Desa Jub al-Kousa dan Al-Amarna yang terletak di sebelah selatan Jarablus setelah melalui pertempuran sengit. Pertempuran tersebut menewaskan 20 warga sipil di Jub al-Kousa dan 15 lainnya di Al-Amarna. Sejumlah penduduk juga dikabarkan mengalami luka-luka.
Para wanita Kurdi terpaksa ikut angkat senjata demi melindungi diri mereka akibat agresi militer yang dilakukan Turki. (Foto: Istimewa)

Pejabat Turki mengatakan tujuan operasi militer tersebut adalah mencegah perluasan wilayah yang dikuasai oleh militan Kurdi di Suriah. Namun, sejauh ini serangan tersebut lebih banyak menargetkan pasukan Kurdi yang didukung pihak oposisi Syrian Democratic Forces (SDF), termasuk diantaranya kelompok milisi YPG.

Muslim Kurdi Membalas

Menghadapi bombardir altileri dan pesawat tempur militer Turki, kelompok Muslim Kurdi berusaha melakukan perlawanan balik. Hal ini dibuktikan saat Bandara utama Turki di tenggara Diyarbakir dihujani tembakan roket. Sedikitnya empat roket diarahkan sekaligus ke landasan udara tersebut. Mengakibatkan sejumlah penumpang dan awak pesawat diungsikan ke tempat perlindungan yang tersedia.

Sebagaimana dilansir dari ITV, Minggu (28/8/2016), diduga kuat keempat roket itu diluncurkan oleh militan Kurdi di perbatasan. Sasaran mereka adalah pos pemeriksaan polisi, di luar ruang VIP bandara. Roket dilaporkan telah mendarat di padang gurun terdekat dengan Bandara Diyarbakir. Sejauh ini belum ada korban tewas maupun luka-luka.

Serangan ini terjadi beberapa hari setelah Turki mulai menggencarkan operasi militer ke Jarablus di Suriah. Tujuan pemerintah tak lain untuk mencegah militan Kurdi di perbatasan melakukan perluasan wilayah kekuasaan dengan mengambil alih kota-kota yang sekarang diduduki ISIS. (*)

Sumber: Reuters/ITV
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus