"Tapi intinya Jepang tetap harapkan hubungan yang terus meningkat antara Jepang dan Indonesia. Kalau hubungan yang menyangkut ekonomi sudah ditangani oleh menteri ekonomi, tapi di wilayah saya ada satu keinginan untuk memperkuat kerjasama di bidang Pertahanan,"JAKARTA -- Semakin agresifnya pergerakan armada militer China di Laut China Selatan, membuat Pemerintah Jepang semakin meningkatkan kewaspadaannya. Selain membangkitkan kembali kekuatan militernya yang selama puluhan tahun tertidur, Jepang juga berusaha menjalin aliansi dan kerjasama pertahanan dengan sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara.
Salah satu fokus utama Jepang adalah menjalin aliansi pertahanan dengan Indonesia yang merupakan negara terbesar dan terkuat di AsEAN. Peningkatan kerjasama pertahanan ini dicetuskan saat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto bertemu dengan Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki di kantornya Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Dalam pertemuan itu, Wiranto menjelaskan banyak pembahasan yang dibicarakan terkait dengan hubungan kedua negara, khususnya di bidang Polhukam, baik di dalam maupun luar negeri.
Mantan panglima ABRI itu memberitahukan, Jepang meminta informasi mengenai dengan perkembangan situasi nasional melalui berbagai media, dan sikap tegas Indonesia dalam konflik Laut China Selatan.
Utusan khusus pemerintah Jepang saat bertemu Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri RI, dalam rangka memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara.(Foto: istimewa) |
Inti pertemuan yang digelar secara tertutup tersebut, Wiranto menyatakan bahwa Negeri Sakura itu mengharapkan hubungan yang meningkat dengan Indonesia. Khsususnya, di bidang pertahanan dan keamanan kedua negara, dan isu-isu yang terjadi di kawasan terutama menyikapi agresi militer China di LCS.
"Tapi intinya Jepang tetap harapkan hubungan yang terus meningkat antara Jepang dan Indonesia. Kalau hubungan yang menyangkut ekonomi sudah ditangani oleh menteri ekonomi, tapi di wilayah saya ada satu keinginan untuk memperkuat kerjasama di bidang Pertahanan dan kita sudah tanda tangani kesepakatan bersama terutama untuk membangun industri pertahanan yang saya kira Jepang sangat maju juga," pungkasnya.
Selama ini Jepang selalu mendesak Indonesia untuk bersikap tegas terkait kebijakan China yang mengklaim secara sepihak hampir 90 persen kawasan Laut China Selatan. Klaim China itu merampas wilayah kedaulatan sejumlah negara diantaranya Vietnam, Filipina, Brunai, Malaysia, dan Taiwan.
Sebuah kapal penjaga pantai China yang dipersenjatai sempat berhadap-hadapan dengan kapal perang Jepang di kawasan Laut China Selatan. (Foto: istimewa) |
Namun, kejadian berbalik saat sejumlah kapal perang China beberapa kali melakukan pelanggaran wilayah di kawasan perairan Natuna, dab bahkan China telah mengeluarkan peta yang ikut mencaplok sebagian perairan Natuna.
Setelah mendapat kecaman dari rakyat, akhirnya mau tidak mau Jokowi terpaksa ikut bersikap terhadap China, yang selama ini merupakan negara sekutu pemerintahan rezim Joko Widodo.(*)