DEIR EZ ZOR -- Serangan
pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat yang menewaskan puluhan
tentara Suriah di wilayah Deir ez Zor, membuat Rusia murka. Guna
melampiaskan kemarahannya, Rusia melakukan serangan secara serentak ke
semua basis ISIS dan para pemberontak dukungan AS.
Jet tempur Suriah dan Rusia menyerang posisi ISIS di Dayr al-Zawr menyusul pemboman AS yang menewaskan 62 tentara pemerintah dan memungkinkan kelompok Takfiri ISIS untuk mengambil keuntungan dari kesempatan itu.
TV Lebanon al-Mayadeen mengatakan serangan pada hari Senin (19/9/16) dilancarkan untuk menghapuskan beberapa posisi ISIS dan menimbulkan kerugian besar kepada mereka. Dua depot persenjataan dan beberapa kapal tanker minyak kelompok Takfiri hancur dalam serangan udara tersebut.
ISIS mengontrol sebagian besar kota Dayr al-Zawr serta sebagian provinsi lainnya. Kelompok teroris terutama bergantung pada ladang minyak di provinsi itu untuk mendanai perang mengerikan di Suriah. Dayr al-Zawr secara efektif berada di bawah pengepungan Takfiri sejak awal tahun 2015.
Namun
para teroris telah mengalami kemunduran besar dalam beberapa bulan
terakhir di mana tentara Suriah telah membebaskan beberapa daerah dari
cengkeraman mereka.
Tentara Suriah telah berjuang melawan ISIS untuk mengambil alih pangkalan udara militer di sana. Tentara Suriah menjadi target serangan udara AS pada hari Sabtu, yang dikatakan Damaskus sebagai serangan sengaja yang telah direncanakan.
Sebelumnya, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, dengan dibantu Australia, Denmark, Inggris dan Jerman, melakukan serangan membabi buta di lokasi yang menjadi basis pertahanan tentara Suriah di Deir ez Zor. AS beralasan dan mengatakan bahwa serangan itu tidak disengaja.
Namun, Rusia meyakini sebaliknya dan menganggap bahwa tindakan pasukan AS tersebut sebagai kelalaian dan bentuk bantuan langsung pasukan koalisi Barat kepada ISIS dan pemberontak untuk melemahkan pasukan Suriah. (*)
Sumber: Islamtimes/Ria Novosti
Jet tempur Suriah dan Rusia menyerang posisi ISIS di Dayr al-Zawr menyusul pemboman AS yang menewaskan 62 tentara pemerintah dan memungkinkan kelompok Takfiri ISIS untuk mengambil keuntungan dari kesempatan itu.
TV Lebanon al-Mayadeen mengatakan serangan pada hari Senin (19/9/16) dilancarkan untuk menghapuskan beberapa posisi ISIS dan menimbulkan kerugian besar kepada mereka. Dua depot persenjataan dan beberapa kapal tanker minyak kelompok Takfiri hancur dalam serangan udara tersebut.
ISIS mengontrol sebagian besar kota Dayr al-Zawr serta sebagian provinsi lainnya. Kelompok teroris terutama bergantung pada ladang minyak di provinsi itu untuk mendanai perang mengerikan di Suriah. Dayr al-Zawr secara efektif berada di bawah pengepungan Takfiri sejak awal tahun 2015.
Pesawat tempur pembom Sukhoi SU-34 Platypus, melakukan serangan balik dan membombardir posisi ISIS, pasukan pemberontak dukungan Amerika Serikat dan koalisi Barat. (Foto: Istimewa) |
Tentara Suriah telah berjuang melawan ISIS untuk mengambil alih pangkalan udara militer di sana. Tentara Suriah menjadi target serangan udara AS pada hari Sabtu, yang dikatakan Damaskus sebagai serangan sengaja yang telah direncanakan.
Sebelumnya, pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, dengan dibantu Australia, Denmark, Inggris dan Jerman, melakukan serangan membabi buta di lokasi yang menjadi basis pertahanan tentara Suriah di Deir ez Zor. AS beralasan dan mengatakan bahwa serangan itu tidak disengaja.
Namun, Rusia meyakini sebaliknya dan menganggap bahwa tindakan pasukan AS tersebut sebagai kelalaian dan bentuk bantuan langsung pasukan koalisi Barat kepada ISIS dan pemberontak untuk melemahkan pasukan Suriah. (*)
Sumber: Islamtimes/Ria Novosti