“Saya jamin ke China, jika Anda masuk di sini, itu akan menjadi berdarah, dan kami tidak akan memberikan kepada mereka dengan mudah. Ini akan menjadi tulang tentara kami. Kami tidak akan membiarkan negara manapun untuk memperdaya kami,”MANILA -- Konflik di kawasan Laut China Selatan (LCS) semakin memanas, hingga kini China terus saja menganeksasi sejumlah pulau-pulau yang tersebar di LCS meski mendapat protes dari sejumlah negara yang mengaklaim kepemilikan pulau-pulau itu. Menyikapi sikap China itu, sejumlah negara di kawasan ASEAN mulai ikut memperkuat militer masing-masing.
Vietnam misalnya, telah menempatkan sejumlah kapal selam dan sistem pertahahan udara S-300 di kawasan itu guna membendung agresi militer China. Bahkan, Filipina yang selama ini dikenal memiliki kekuatan militer terlemah di kawasan, juga telah bersumpah akan menghadapi militer China meskipun harus terlibat dalam konfrontasi militer skala besar.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte secara berapi-api dia mengancam akan melakukan konfrontasi berdarah terhadap negara yang melanggar kedaulatan negaranya. Dia menegaskan Manila dengan senang hati akan memukul pihak manapun yang mencoba untuk mengambil kendali dari pulau karang Scarborough Shoals yang disengketakan.
Militer Filipina semakin mengintensifkan latihan mereka, guna mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terjadinya perang terbuka dengan China. (Foto: istimewa) |
“Saya jamin ke China, jika Anda masuk di sini, itu akan menjadi berdarah, dan kami tidak akan memberikan kepada mereka dengan mudah. Ini akan menjadi tulang tentara kami. Kami tidak akan membiarkan negara manapun untuk memperdaya kami. Kami tidak akan membiarkan hal itu,” kata Duterte sebagaimana dikutip Sputnik dari Associated Press Minggu 28 Agustus 2016.
Filipina sebelumnya memenangkan gugatan di Pengadilan Arbitrase yang menolak klaim China di sebagian besar wilayah Laut China Selatan. China segera mengecam putusan itu hingga ketegangan semakin panas.
Kawasan Laut China Selatan yang memanas akibat klaim sepihak yang dilakukan China untuk menguasai kawasan tersebut. (Gambar: istimewa) |
Kekuatan militer Filipina jelas tidak sebanding dengan China yang memiliki personel terbesar di dunia yakni mencapai 2,3 juta personel aktif. China juga memiliki armada laut dan udara yang sangat kuat.
Namun, Filipina memiliki aliansi militer dengan Amerika Serikat yang hampir pasti akan berdiri di belakang mereka jika diserang oleh China. Hal ini sesuai dengan Mutual Defense Treaty ditandatangani pada 30 Agustus 1951. (*)
Sumber: Sputnik/Xinhua