Diam-diam Israel Sudah Arahkan 200 Rudal Nuklir untuk Musnahkan Iran - Jalur Militer

Diam-diam Israel Sudah Arahkan 200 Rudal Nuklir untuk Musnahkan Iran

Sebuah informasi sensitif telah bocor terkait keberadaan senjata nuklir Israel. Para peretas berhasil membobol surat elektronik salah satu mantan petinggi Amerika Serikat, yang menjelaskan bahwa sudah sejak lama Israel telah mengarahkan ratusan rudal nuklirnya untuk memusnahkan Iran. (Gambar: Istimewa)
WASHINGTON DC -- Sekali lagi kebohongan dan kemunafikan Amerika Serikat (AS) dibongkar oleh para peretas. Kali ini terkait dengan dukungan AS terhadap keberadaan senjata nuklir sekutu setianya zionis Israel. Baru-baru ini peretas yang tidak diketahui identitasnya berhasil membobol surat elektronik milik mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Colin Powell.

Dari hasil peretasan tersebut ditemui sejumlah informasi penting dan sensitif bocor ke publik terkait dengan keberadaan senjata nuklir negara zionis. Para peretas kemudian menayangkan informasi ini di situs DCLeaks Rabu lalu.

Seperti diberitakan Russia Today, Sabtu (17/9), dalam surel yang bocor itu terungkap Israel mempunyai 200 senjata nuklir yang mengarah ke Ibu Kota Teheran, Iran. Sureal itu juga menjelaskan bahwa Colin Powell, (Menlu AS saat itu) dengan kondisi tersebut Iran tidak akan berani menggunakan bom nuklir jika Negeri Mullah itu bisa membuatnya.

Terkait bocornya informasi penting dan sensitif ini, Juru bicara Powell Peggy Cifrino membenarkan surel yang bocor itu benar milik mantan menteri luar negeri AS tersebut, dan menjelaskan bahwa Powell mengirimkan surel itu kepada Jeffrey Leeds, rekan bisnis dan pemberi donor penting bagi Partai Demokrat.
Situs reaktor nuklir Dimona yang sangat dirahasiakan. Menurut sejumlah dokumen yang bocor, disinilah negara zionis Israel memproduksi senjata rahasiannya. (Foto: Istimewa)
Sedangkan, Juru bicara Kementerian Luar Negeri John Kirby menolak berkomentar atas kejadian ini dan tidak mau menjawab apakah Israel akan dikenakan sanksi serupa yang pernah dialami oleh Iran dan Korea Utara atas kepemilikan dan pengembangan senjata nuklir.

Keberadaan senjata nuklir Israel hingga saat ini selalu menjadi perdebatan di dunia. Selama ini Israel selalu membantah jika memiliki senjata nuklir, namun sejumlkah bukti yang begitu kuat dan terang menjelaskan bahwa negara zionis itu setidaknya memiliki hingga 400 misil berkemampuan nuklir.

Setiap isu mengenai penolakan nuklir Israel biasanya akan selalu gagal jika diajukan ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). AS sebagai sekutu setia selalu memveto setiap ada tuntutan yang mengganggu keberadaan senjata nuklir Israel itu. Hal ini bukan tanpa sebab, jika Israel terbukti menyembunyikan senjata nuklir, maka PBB wajib melucutinya.

Keberanian Republik Islam Iran dalam melawan penjajahan Israel di tanah bangsa Palestina, membuat negara zionis itu selalu dihinggapi rasa takut dan phobia. Iran dalam beberapa kesempatan sering melontarkan pernyataan akan membumi hanguskan dan memusnahkan Israel, jika negara zionis itu benar-benar menyerang mereka. Menanggapi itu, Israel selalu mendesak DK PBB dengan bantuan AS untuk memberikan hukuman dan menyerang Iran.
Perdana Menteri Israel berusaha memprovokasi para pemimpin dunia saat sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), terkait ancaman kekuatan nuklir Iran. Selama ini Israel selalu membesar-besarkan pengembangan nuklir Iran untuk mendapatkan simpati dunia. (Foto: Istimewa)
Hingga kini bukannya mendapat dukungan, mayoritas negara-negara di dunia justru semakin menjauhi Israel dan bahkan mendesaknya untuk segera membebaskan tanah Palestina dari jajahan kekuatan zionis Yahudi. Namun, selama AS masih membela dan menjadi sekutu setia Israel, akan sangat sulit untuk dapat melihat bangsa Palestina dapat berdiri dengan tegak di tanah airnya sendiri.

Bahkan, Calon presiden besutan Partai Republik Donald Trump mengatakan jika dia tidak terpilih jadi presiden maka Israel akan hancur oleh nuklir Iran.

"Nuklir Iran akan menghancurkan Israel, kecuali saya terpilih (jadi presiden) lantas Israel akan baik-baik saja," ujarnya di Cleveland, seperti dilansir laman Haaretz, Rabu (7/9). (*)

Sumber: RussiaToday/Haaretz
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus