Iran melakukan uji terbang jet tempur Kowsar buatan dalam negeri yang diklaim merupakan pesawat tempur generasi keempat pada 21 Agustus 2018. (Foto: Tasnimnews.com) |
"Dalam waktu dekat, jet-jet tempur ini akan diproduksi dan digunakan untuk melayani kebutuhan Angkatan Udara,"TEHERAN -- Republik Islam Iran mengklaim telah berhasil memproduksi jet tempur canggih buatan dalam negeri, jet tempur tersebut kini memasuki proses produksi skala besar untuk memperkuat militer negara itu.
Iran bahkan sempat memamerkan salah satu prototipe jet tempur yang dinamai Kowsar tersebut pada Agustus lalu.
"Dalam waktu dekat, jet-jet tempur ini akan diproduksi dan digunakan untuk melayani kebutuhan Angkatan Udara," kata Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami dalam peresmian pembuatan jet tempur tersebut, seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (3/11).
Dalam gambar yang ditunjukkan televisi Iran, pada 21 Agustus lalu, Presiden Hassan Rouhani terlihat duduk di kokpit Kowsar, yang diklaim merupakan jet tempur generasi keempat, pada ajang Industri Pertahanan Nasional.
Cuplikan tes terbang Kowsar juga sudah diedarkan oleh berbagai media resmi, walaupun tayangan langsung harus terputus sebelum jet lepas landas. Iran mengatakan Kowsar "100 persen buatan dalam negeri".
Media Iran melaporkan bahwa jet baru tersebut dilengkapi dengan sistem avionik terkini dan radar multiguna. Pesawat itu diklaim Teheran sanggup membawa berbagai jenis senjata dan akan digunakan untuk mendukung misi jangka pendek angkatan udara.
Pemerintah Iran menyatakan akan memproduksi secara besar-besaran jet tempur Kowsar secepatnya, guna mengantisipasi meningkatnya konflik antara negeri paramullah tersebut dengan Amerika Serikat, sejak era kepemimpinan Presiden Donald Trump.
Namun, sejumlah pengamat dan analis militer meyakini bahwa Kowsar adalah jiplakan dari jet tempur F-5 buatan Amerika Serikat yang hanya dimodifikasi. AS memproduksi F-5 sekitar 1960-an.
Saat itu, Iran dibawah kepemimpinan Raja Mohammad Reza Pahlavi membeli F-5 dari AS pada pertengahan 1960-an, dan menerima sedikitnya 100 unit jet tempur jenis tersebut sebelum Revolusi 1979 berlangsung. Jet-jet tempur itu aktif digunakan selama Perang Irak-Iran antara 1980-1988. Dan dari jumlah tersebut 48 di antaranya masih aktif digunakan hingga kini.
Penilaian para analis bukan tanpa alasan, pasalnya dari bentuk dan desain jet tempur Kowsar, hampir 90 persen memiliki kemiripan dengan jet tempur F-5. Namun, para pengamat juga memberikan peringatan negara-negara yang menjadi musuh Teheran, agar tidak meremehkan kemampuan Iran dalam rekayasa dan menguasaan teknologi perang.
Terutama sejak Iran berhasil memproduksi sejumlah alutsista seperti rudal, helikopter, kapal perang, drone, radar dan alutsista lainnya dengan cara menjiplak teknologi milik sejumlah negara seperti Rusia, China, Amerika Serikat dan negara lainnya. (jm)
Sumber: Reuters