Gempur ISIS, Rusia Terus Kirim Bantuan Militer untuk Pemerintah Suriah - Jalur Militer

Gempur ISIS, Rusia Terus Kirim Bantuan Militer untuk Pemerintah Suriah

Walau sudah berada di ambang kemenangan, Rusia tidak mengendurkan kekuatannya dalam menggempur dan menghancurkan kekuatan organisasi teroris ISIS di Suriah. Presiden Vladimir Putin bahkan kembali mengirimkan suplai senjata besar-besaran untuk sekutu utamanya di Timur Tengah, Presiden Suriah Bashar al Assad. (Gambar: Istimewa)
"Pasukan Gabungan ini telah mengembangkan program untuk pilot kapal induk untuk mengambil bagian dalam serangan udara terhadap kelompok teroris di Suriah. Ini menyiratkan adanya penerbangan operasional dari kapal induk terhadap sasaran darat,"
DAMASKUS -- Meski kekuatan ISIS di bumi Suriah sudah mulai melemah sejak kekuatan militer Federasi Rusia mulai turun tangan melindungi sekutu utamanya di Timur Tengah tersebut, presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya belum berpuas hati hingga seluruh kekuatan ISIS dihancurkan dan pemerintahan resmi Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Suriah Bashar Assad kembali kuat. Untuk mempercepat kemenangan pemerintah Suriah, Putin kembali mengirimkan tambahan armada militernya ke negara yang tengah bergejolak tersebut.

Kapal kargo militer Rusia Grigori Bobidovich, yang meninggalkan kota pelabuhan Novorossiysk di Rusia beberapa hari lalu, melewati selat Bosphorus dan memasuki perairan laut Mediterania dalam perjalanan ke Suriah. 

Tujuan akhir kapal Rusia adalah pelabuhan Tartous Suriah, pusat logistik utama dari Angkatan Laut Rusia di laut Mediterania, untuk dibongkar dan mengantarkan mereka ke angkatan bersenjata Suriah.

Dalam dua pekan lalu, sedikitnya empat kapal kargo besar dari Rusia telah meninggalkan selat Bosphorus dan Dardanelles, membawa kiriman militer untuk jet tempur Rusia dan tentara Suriah. Laporan-laporan media mengatakan pada hari Kamis (30/6) bahwa kapal perang Rusia, BSF Saratov, berlayar melalui Selat Bosporus dan Dardanelles ke Laut Hitam dan masuk ke laut Mediterania.
Kapal kargo militer Rusia Grigori Bobidovich berlayar mengirimkan suplai persenjataan guna memperkuat pasukan pemerintahan Presiden Bashar al Assad. (Foto: Istimewa)
Menurut al-Aan Suriah, situs Turki telah merilis beberapa foto kapal perang Rusia berlayar melalui selat Bosphorus. Mereka melaporkan bahwa Saratov meninggalkan pelabuhan Novorossiysk di Laut Hitam menuju pelabuhan Tartous di Suriah. 

Mereka juga mengklaim bahwa kapal perang itu membawa kargo besar yang ditutup. Ini adalah perjalanan keenam kapal perang Saratov pada tahun ini. Kapal perang dan kapal angkatan laut Rusia, telah meningkatkan frekuensinya tahun ini, berlayar dari pelabuhan Laut Hitam Utara Rusia melewati Selat Bosphorus dan Dardanelles menuju ke Suriah.

Kapal perang Rusia membawa pasokan besar persediaan militer, senjata, amunisi, dan peralatan untuk pemerintah Suriah yang berangkat dari pelabuhan di Laut Hitam, terutama Sevastopol dan Sochi, melalui Bosphorus dan Dardanella, dengan tujuan dua pelabuhan Suriah dan Lattakia.

Menurut kantor berita TASS, kapal akan berangkat ke Laut Mediterania pada bulan Oktober dan berfungsi sebagai platform untuk melaksanakan serangan udara terhadap para teroris sampai setidaknya Februari 2017.
Rakyat Suriah melakukan orasi dukungan bantuan militer Rusia. Kini Rusia dalam pandangan rakyat Suriah adalah negara penyelamat yang melindungi negara mereka dari pintu kehancuran perang total. (Foto: Istimewa)
Rusia Kirim Kapal Induk

Bukan hanya membawa suplay persenjataan Rusia juga kini mengirimkan kapal induknya Laksamana Kuznetsov ke Suriah. Moskow merahasiakan keberangkatan kapal induk pembawa rudal berat cruiser (TAVKR) ini. Kapal induk membawa 15 jet tempur Sukhoi Su-33 dan pejuang Mikoyan MiG-29K / KUB, dan sekitar 10 helikopter Kamov Ka-52K, Ka -27, dan Ka-31.

"Pasukan Gabungan ini telah mengembangkan program untuk pilot kapal induk untuk mengambil bagian dalam serangan udara terhadap kelompok teroris di Suriah. Ini menyiratkan adanya penerbangan operasional dari kapal induk terhadap sasaran darat," kata seorang sumber.

Sumber tersebut mencatat bahwa Laksamana Kuznetsov akan mengambil kemudi operasi angkatan laut Rusia di Suriah, di mana dia akan memastikan jangkauan operasi yang cukup bagi jet tempur nya. Setelah menyelesaikan tur, dia akan kembali ke galangan kapal Sevmash di Severodvinsk di utara Rusia di mana dia akan di-upgrade. 

Awal pekan ini, kepala Komite Pertahanan di Duma dan mantan komandan Armada Laut Hitam Rusia, Laksamana Vladimir Komoedov, menekankan bahwa kapal induk harus bergabung dengan armada Rusia di Mediterania untuk melindungi kepentingan Moskow di wilayah tersebut.
Kapal Induk Laksamana Kuznetsov, berangkat menuju perairan Suriah dalam rangka mendukung penumpasan teroris ISIS dan organisasi teror lainnya yang hingga kini masih bercokol di bumi Suriah. (Foto: Istimewa)
"Awak kapal harus digilir, namun kapal tidak harus meninggalkan Mediterania," kata Komoedov. 

Rusia mulai melakukan serangan militernya di Suriah pada 30 September 2015, berdasarkan permintaan dari pemerintah Suriah. Serangan udara Rusia telah sangat meningkatkan moral tentara Suriah karena telah berhasil merebut kembali daerah-daerah kunci dari teroris di seluruh negeri. (*)

Sumber: Jalurmiliter/Islamtimes
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus