Pasukan Amerika Serikat di Timur Tengah. Rusia mengecam sikap AS yang terus berusaha mempersenjatai kubu pemberontak Suriah yang berafiliasi dengan ISIS dan front al Nusra. (Foto: Istimewa) |
"Pelatihan militan dari kelompok bersenjata Suriah ilegal terus berlanjut di kubu-kubu AS di daerah tersebut,"MOSKOW -- Semua keterbatasan akses konvoi kemanusiaan ke kamp pengungsi Rukban di daerah Al-Tanf di Suriah - yang secara de facto diduduki oleh pasukan Amerika Serikat (AS) - harus dicabut. Demikian pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Rusia.
"Moskow telah dengan tegas menekankan kebutuhan untuk menghormati kedaulatan, integritas teritorial dan independensi Suriah dalam pelaksanaan pengiriman kemanusiaan dan kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional," kata Kementerian Luar Negeri Rusia seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (12/1/2018).
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kamp Rukban terletak di area seluas 55 kilometer di sekitar Al-Tanf yang secara de facto diduduki oleh angkatan bersenjata AS, dimana akses ke distrik tersebut menolak otoritas negara.
"Pelatihan militan dari kelompok bersenjata Suriah ilegal terus berlanjut di kubu-kubu AS di daerah tersebut," tambahnya.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya menuduh AS menggunakan Al-Tanf untuk melatih militan, termasuk kelompok teroris dari ISIS. Kementerian itu mengatakan bahwa sejumlah serangan terhadap pasukan pemerintah berasal dari daerah tersebut. AS juga menyerang pasukan Suriah dan sekutu mereka di luar wilayah yang diduduki, mengklaim bahwa mereka merupakan ancaman bagi kontingen AS.
Zona operasi pesawat tempur Amerika Serikat di Suriah dan Iraq. (Foto: blackholezoo.com) |
"Sementara itu, 'perbatasan' yang secara sepihak dinyatakan oleh AS tetap tertutup rapat untuk konvoi kemanusiaan PBB yang mencoba masuk ke Rukban dari wilayah Suriah," bunyi pernyataan tersebut.
"Kami menuntut pencabutan semua pembatasan akses konvoi dengan makanan dan obat-obatan, meningkatkan transparansi tindakan kemanusiaan," kata kementerian tersebut. Pernyataan ini juga menunjukkan bahwa militer AS bertanggung jawab penuh atas situasi di daerah Al-Tanf yang berada di bawah kendalinya.
Kementerian tersebut menambahkan AS mengklaim bahwa pasukan mereka hadir di Suriah untuk memerangi terorisme. "Klaim tersebut tidak meyakinkan dan tidak dapat menahan setiap kritik" serta sama sekali tidak bisa membenarkan serangan terhadap kedaulatan Suriah," demikian pernyataan itu.(*)
Sumber: Sindonews.com/Russia Today