“Indonesia merupakan negara besar dengan daratan dan lautan begitu luasnya. Tentu harus punya kemampuan laut dan udara yang andal. Harus,”JAKARTA -- Program ambisius Indonesia bersama Korea Selatan untuk menciptakan pesawat tempur sendiri hingga saat ini berjalan ke arah yang semakin positif.
Para ilmuwan dan teknisi dari kedua negara saling berbagi pengalaman dalam menciptakan pesawat tempur KFX/IFX yang digadang-gadang akan setara dengan pesawat tempur kelas siluman lainnya.
Khusus untuk Indonesia sendiri keinginan untuk bisa menciptakan pesawat tempur buatan dalam negeri dianggap sebagai sebuah kewajiban, mengingat luasnya wilayah republik yang harus dijaga.
Dengan 14 ribu lebih pulau berserak dan panjang garis pantai 99 ribu kilometer, Indonesia menjadi negara kepulauan terbesar di dunia yang secara maritim berbatasan dengan Singapura, Malaysia, Filipina, Palau, dan Australia.
Sebuah mock up pesawat tempur KFX/IFX. Harapan besar untuk menjaga kedaulatan wilayah udara NKRI di masa depan (Foto: istimewa) |
Kekuatan mumpuni di laut dan udara sebagai negara maritim itu menjadi salah satu alasan pemerintah Republik Indonesia mendukung proyek pengembangan jet tempur siluman (stealth fighter) KF-X/IF-X yang diinisiasi Korea Selatan.
Ada 1.001 alasan dukungan Indonesia atas KF-X/IF-X. Lima di antaranya untuk memenuhi kebutuhan alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Angkatan Udara, membangun kemandirian bangsa, meningkatkan industri pertahanan, mendorong perekonomian nasional, dan memunculkan efek gentar pada kawasan.
Bukan rahasia lagi wilayah udara dan perairan Indonesia yang luas kerap diterobos oleh pesawat dan kapal asing.
Maka jika Indonesia telah menguasai teknologi pengembangan dan upgrading pesawat tempur, kedaulatan RI diharapkan lebih terjaga.
Ramai Penyusup di Angkasa
“Ini (memiliki teknologi pesawat tempur) jelas detterent effect buat negara-negara tetangga Indonesia, bahwa Indonesia sudah mampu mengembangkan dan upgrading pesawat tempur yang state of the art secara teknologi.
Artinya, nanti (semua pesawat tempur milik Indonesia) akan memakai teknologi yang selalu terbarukan,” kata Kepala Program KF-X/IF-X PT Dirgantara Indonesia Heri Yansyah, Jumat (19/2).
Menguasai teknologi jet tempur, tegas Heri, tak berhubungan dengan niat menyerang. “Ini bukan soal menyerang, tapi membuat negara-negara lain berpikir kalau mau bermaksud buruk kepada Indonesia. Itu targetnya, kata Heri Yansyah menambahkan.(*)
Sumber: Gerhananews.com