Persaingan Militer AS, Rusia dan China Merambah ke Luar Angkasa - Jalur Militer

Persaingan Militer AS, Rusia dan China Merambah ke Luar Angkasa

Ruang angkasa berpotensi menjadi medan perang baru, setelah Rusia, China dan Amerika Serikat menyatakan akan membangun kekuatan militer di luar angkasa. (Foto: dailystar.co.uk)
“Kami telah memperingatkan semua pihak selama bertahun-tahun perlunya melindungi aset ruang angkasa dan mengembangkan kapabilitas sistemnya. Kami tidak memilih untuk mempersenjatai ruang angkasa, tapi jika kami ditantang, kami akan memberikan respons,"
WASHINGTON DC -- Peperangan di luar angkasa yang selama ini hanya disaksikan dalam film-film fiksi, tidak lama lagi sepertinya akan benar-benar terjadi di dunia nyata. Hal ini dipicu tiga negara dengan kekuatan militer terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat (AS), Rusia, dan China yang menyatakan akan memperkuat dan bahkan menciptakan senjata yang dapat digunakan dalam perang luar angkasa di masa depan.

Tiga negara tersebut bersaing membentuk dan memperkuat Tentara Angkatan Antariksa (AA). Teranyar AS akan menggelontorkan dana hingga USD8 miliar untuk mendominasi bagian atas bumi itu. Rencananya proyek tersebut dimulai pada 2020.

Di AS sendiri, teori perang bintang masih menjadi perdebatan. Kebijakan yang digagas Presiden AS Donald Trump sejak Juni itu masih membutuhkan persetujuan Kongres karena pembentukan Tentara AA akan menjadi bagian dari cabang keenam militer. Pendirian Tentara AA negeri Paman Sam dipastikan akan memacu persaingan.

Sejumlah anggota Kongres dan pejabat militer sudah memperingatkan, ruang angkasa tidak lama lagi menjadi tempat damai. Jika terjadi konflik, wilayah hampa udara itu akan menjadi salah satu pusat pertempuran karena negara besar bergantung pada satelit dalam mengantisipasi misil, berkomunikasi, dan mengelola data.

Pasukan AS sedang menguji pesawat ruang angkasa yang disebut Boeing X-37. (Foto: dailystar.co.uk)
Namun, AS menghadapi dilema yang tidak memungkinkan mereka hanya diam atau mundur, pasalnya seteru abadi seperti Rusia dan China, mengalami kemajuan yang lebih pesat dibanding AS terkait aset Tentara AA. Rusia bahkan sudah melangkah jauh.

Trump menginginkan Tentara AA yang independen dan memiliki seragam serta logo sendiri. Gedung Putih meminta Parlemen merancang aturan baru pada awal tahun depan.


Beberapa anggota Kongres pernah mengadvokasi pembentukan Korps Antariksa di tubuh Tentara AU pada tahun lalu, mirip Korps Marinir di tubuh Tentara Angkatan Laut. Namun, Trump menginginkan departemen baru. Para ahli mengatakan pembentukan depar temen baru sama saja akan memerlukan birokrasi baru.

Wakil Presiden AS Mike Pence mengaku sadar pembentukan Tentara AA tidak akan semudah membalikkan telapak tangan. Dia mengatakan Pentagon memerlukan asisten Menteri Pertahan untuk antariksa, jabatan tinggi yang bertanggung jawab memberikan laporan terkait perkembangan dan ekspansi layanan Tentara AA terhadap Menhan.

Pasukan luar angkasa Amerika Serikat. (Foto: Istimewa)
Jenderal Tentara AU Paul Selva yang juga wakil kepala staf gabungan mengatakan, Pentagon sangat antusias untuk mendirikan Komando Antariksa guna mempercepat rencana militerisasi ruang angkasa, sebab militer AS tidak pernah membentuk departemen baru sejak pembentukan Tentara AU pada 1947. Komando Antariksa akan diperkuat ahli ruang angkasa dari seluruh cabang militer, satelit, dan teknologi terbaru dan canggih.

Adapun Menteri Pertahanan (Menhan) AS Jim Mattis mengatakan, Pentagon dan Gedung Putih memiliki kesamaan pandangan terkait pentingnya Tentara AA setelah sebelumnya menentang pembentukan departemen baru.

Mattis sempat menentang karena anggarannya kosong. Pada 2017 anggaran militer AS mencapai USD590 miliar. Sekretaris Eksekutif Dewan Antariksa Nasional Scott Pace mengatakan, reorganisasi Tentara AA harus menggunakan anggaran secukupnya.

Anggota House Armed Services Committee Mike D Rogers dan Jim Cooper menyambut baik pembentukan Tentara AA yang diharapkan dapat memperkuat AS. 


“Kami telah memperingatkan semua pihak selama bertahun-tahun perlunya melindungi aset ruang angkasa dan mengembangkan kapabilitas sistemnya. Kami tidak memilih untuk mempersenjatai ruang angkasa, tapi jika kami ditantang, kami akan memberikan respons," katanya.
Kosmonot Yuri A. Gagarin. Sejarah mencatat, Rusia atau dulu dikenal sebagai Uni Soviet, merupakan negara adidaya yang menjadi pioner penjelajahan ruang angkasa. (Foto: Istimewa)
Ancaman Perang Luar Angkasa

Saat ini Rusia satu-satunya negara yang sudah mendirikan Tentara AA bernama Kosmicheskie Voyska Rossii (KVR). KVR merupakan hasil merger antara Tentara Angkatan Udara dan Pasukan Pertahanan Antariksa Rusia. KVR didirikan pada 10 Agustus 1992 dan beroperasi di Plesetsk dan Svobodny Cosmodromes.


Sedangkan China pada 2007 berhasil meledakkan satelit cuaca yang sudah rusak hingga berkeping-keping dengan misil ruang angkasa. Uji coba serupa juga dilakukan terhadap satelit diorbit jauh. 

China telah menggalakkan program ruang angkasa sejak beberapa tahun terakhir. AS menyebut aksi itu sebagai tindakan provokatif, dan menuduh China telah mencuri teknologi dalam skala besar dari AS.

Persaingan penguasaan atau penaklukan ruang angkasa sudah terjadi sejak 1960-an. AS dan Rusia pernah bersaing menuju bulan untuk menunjukkan keadidayaan mereka. “Jangan sampai melakukan kesalahan. Kami sedang berperang dengan China,” kata CEO dan Chairman Nano-Mech, Jim Phillips.

Program ruang angkasa China: Beijing menginvestasikan miliaran untuk ekspansi ke orbit Bumi. (Foto: dailystar.co.uk)
“Ini bukan perang bom, tapi cyberwarfare, produk domestik bruto (PDB), dan ekonomi. Negara yang memiliki PDB paling besar dan pengangguran paling rendah akan keluar sebagai pemenang. Bulan adalah Pulau Diaoyu dan Mars (adalah) Huangyan. Jika tidak ke sana sekarang, kami akan disalahkan anak cucu. Jika orang lain menguasainya, kami tidak akan bisa ke sana walaupun mampu,” kata Kepala Program Eksplorasi Bulan China Ye Peijian dilansir Independent Army.(*JM)
ads 720x90

#Tags

Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
Comment
Disqus