"Sebelum tindakan agresif Rusia di Ukraina, NATO tidak berencana mengirim pasukan ke bagian timur aliansi kami. Lebih lanjut, kami yakin dan berkomitmen melakukan pendekatan dua-jalur dengan Rusia: pertahanan yang kuat dan dialog,"MOSKOW -- Hadapi NATO, Rusia Pindahkan Rudal Nuklir tercanggih mereka dekati Eropa. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari antisipasi menghadapi NATO yang dinilainya mulai agresif.
Seperti diberitakan Telegraph, Presiden Rusia Vladimir Putin dalam sebuah wawancara pada Senin (21/11) mengatakan akan memindahkan rudal darat-ke-udara S-400 dan rudal balistik Iskander ke Kaliningrad, wilayah antara Lithuania dan Polandia. Rudal Iskander bisa mencapai jarak hingga lebih dari 700 km. Jika ditembakkan dari Kaliningrad, rudal ini mampu menghantam kota Berlin di Jerman.
"Kami prihatin atas keputusan NATO. Untuk itu kami harus mengambil langkah pencegahan, termasuk mengincar dengan rudal kami fasilitas-fasilitas yang dianggap mengancam," kata Putin.
Ini adalah pernyataan paling tegas Putin soal ekspansi NATO di Eropa timur. NATO meningkatkan pertahanan menyusul pencaplokan Crimea oleh Rusia dan campur tangan Kremlin pada konflik di Ukraina. NATO khawatir, Putin juga mengincar negara-negara bekas Soviet lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan manuver mereka dilakukan sebagai bentuk pertahanan yang terukur dan sesuai dengan komitmen internasional.
"Sebelum tindakan agresif Rusia di Ukraina, NATO tidak berencana mengirim pasukan ke bagian timur aliansi kami. Lebih lanjut, kami yakin dan berkomitmen melakukan pendekatan dua-jalur dengan Rusia, pertahanan yang kuat dan dialog," kata Stoltenberg.
NATO dengan bantuan Amerika Serikat telah menempatkan Rudal Patriot di wilayah Polandia untuk mewaspadai dan membendung pergerakan militer Rusia. (Foto: istimewa) |